Titi menjelaskan, pemilih muda memiliki karakter berbeda dari segmen pemilih lainnya, yakni lebih mudah teralihkan dengan tampilan fisik atau gimik yang ditawarkan peserta Pilpres 2024.
Baca Juga: Yenny Wahid Pilih Pemimpin Indonesia Dekat dengan Gus Dur dan Bekerja Cepat
Dia menganggap hal itu berbahaya karena ruang untuk menguji gagasan dan program para pasangan calon kepada pemilih muda semakin terkikis.
Para pemilih pemula yang berangkat dari usia 17 tahun tersebut hanya menjadi sebatas “ladang suara” yang harus dimenangkan para pasangan calon presiden dan wakil presiden.