inversi.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggarisbawahi komitmen kuat Indonesia untuk mengatasi masalah kelaparan dan kemiskinan, menjadikannya sebagai dua prioritas nasional yang sangat penting. Pernyataan ini disampaikan dalam sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, pada hari Senin waktu setempat.
“Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, isu kelaparan dan kemiskinan adalah tantangan nyata yang kami hadapi setiap hari,” ungkap Prabowo, seperti yang dikutip dari rilis pers Biro Pers Sekretariat Presiden, Antara, pada Selasa, 19 November.
Presiden Prabowo menekankan bahwa pemerintahannya telah menempatkan penanggulangan kelaparan dan kemiskinan sebagai prioritas utama. Dalam upaya ini, pemerintah juga mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk sektor pendidikan. “Saya yakin bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengeluarkan kita dari jeratan kemiskinan. Program penyediaan makanan gratis bagi anak-anak menjadi bagian dari strategi kami untuk memastikan generasi muda mendapatkan akses pendidikan yang layak,” tambahnya.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan rencana konkret untuk mencapai ketahanan pangan dan energi di Indonesia. Dia optimis bahwa dalam tiga tahun ke depan, pemerintahannya dapat mengatasi masalah kelaparan. “Kami menargetkan mandiri dalam sektor energi dalam waktu empat tahun dan yakin bahwa dalam lima tahun, kami bisa berkontribusi pada Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan,” kata Presiden.
Selain membahas isu pangan dan energi, Prabowo juga menekankan keterkaitan antara ekonomi global dan dinamika geopolitik yang terjadi saat ini. Presiden menyerukan perlunya solusi damai untuk konflik yang sedang berlangsung, termasuk di Ukraina dan Gaza, serta mendorong negara-negara anggota G20 untuk memperkuat kolaborasi multilateral dalam menghadapi tantangan global.
“Kami mendesak segera dilakukan gencatan senjata di Ukraina dan Gaza. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas, kita bisa benar-benar mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” tegas Prabowo.
Di KTT ini, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri, Sugiono, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, serta Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam menangani isu-isu krusial di tingkat global.