Menteri Koordinator Bidang Pereknomian Airlangga Hartanto mengungkapkan kepesertaan yang mengikuti program Prakerja pada 2023 lebih tinggi dari target awal. Hal ini membuahkan hasil peningkatan peluang kerja yang mencapai 95 persen.
Di tahun 2023, angka kepesertaan lebih tinggi 14,29 persen dari target awal. Hal ini membuahkan hasil terkait peningkatan peluang kerja mencapai 95 persen. Angka ini telah dikonfirmasi oleh studi Definit dari ADB.
Hal itu diungkapkan Menko Ekonomi Airlangga Hartanto dalam Rapat Komite Cipta Kerja yang diadakan pada Jumat (23/2/2024) lalu.
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Jutaan Tenaga Kerja, Pemerintah Bocorkan Target Kartu Prakerja di Tahun 2024
Selain Definit, masih banyak penelitian evaluasi dampak Prakerja, misalnya studi Presisi yang menyebutkan adanya peningkatan pendapatan per bulan sebesar 17-21 persen dari penerima dibanding non-penerima.
Adapun dalam rapat disebutkan bahwa dengan berbagai pertimbangan termasuk berbagai evaluasi positif dan komitmen Prakerja untuk terus memperbaiki diri, diputuskan program ini dilanjutkan di tahun 2024.
Penyelenggaraan di tahun ini juga ditingkatkan kualitasnya dengan adanya moda pelatihan tambahan yang mendukung fleksibilitas dan aksesibilitas khususnya untuk peserta dari Indonesia Timur yang memiliki perbedaan waktu, yaitu diaktifkannya kembali pelatihan asynchronous.