Profil Raja Abdullah II
Raja Abdullah II ibn Al Hussein lahir di Amman pada tahun 1962. Ia menempuh pendidikan di Universitas Oxford dan Universitas Georgetown, serta mendapatkan pelatihan militer di Akademi Militer Sandhurst di Inggris.
Karir militernya berkembang hingga mencapai pangkat mayor jenderal dan menjadi komandan pasukan khusus Yordania. Ia naik takhta pada Februari 1999 setelah kematian ayahnya, Raja Hussein.
Sebagai kepala negara, Raja Abdullah II berdedikasi untuk mengangkat Yordania sebagai contoh kemajuan di tengah-tengah kawasan yang dilanda konflik.
Ia berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, memerangi terorisme dan ekstremisme dengan strategi holistik, serta berusaha memperdalam perdamaian di Timur Tengah.
Dengan sumber daya yang terbatas, ia telah memberikan bantuan kepada jutaan pengungsi, mengikuti tradisi kerajaan Hashemite yang menyambut para pengungsi.
Baca Juga: Soal Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo yang Buat PAN Happy, PDIP: Jangan Buru-buru
Sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, Raja Abdullah II mempromosikan dialog antaragama. Pada tahun 2004, ia meluncurkan “Pesan Amman” untuk menegaskan bahwa terorisme tidak memiliki tempat dalam Islam.
Selain itu, ia mendukung inisiatif “A Common Word Between Us and You” pada tahun 2006, yang menyerukan perdamaian antara Muslim dan Kristen.
Usulannya untuk memperingati Pekan Harmoni Antaragama Sedunia diakui oleh PBB pada 2010 dan kini dirayakan setiap Februari.
Raja Abdullah II juga menerima berbagai penghargaan internasional, termasuk Hadiah Perdamaian Westphalia, Hadiah Templeton, serta penghargaan dari Italia dan Washington Institute for Near East Policy.
Raja Abdullah II menikahi Ratu Rania Al Abdullah dan memiliki empat anak: dua putra, Putra Mahkota Al Hussein dan Pangeran Hashem, serta dua putri, Putri Iman dan Putri Salma.
Sebagai seorang penulis, Raja Abdullah II menyampaikan visinya tentang penyelesaian konflik Arab-Israel melalui bukunya “Our Last Best Chance: The Pursuit of Peace in a Time of Peril” yang diterbitkan pada tahun 2011.