Pemilik Jasa Santo Suruh
Sebelum mendirikan jasa layanan Santo Suruh, Susanto sempat bekerja sebagai tukang pengantar galon isi ulang. Bahkan dulunya, dirinya hanya diberi upah Rp500 perak per galon.
Berkat kerja kerasnya, kini Susanto telah memiliki 50 mitra bersama Santo Suruh. Ke-50 mitra itu tidak digaji, namun saat ada kerjaan ikut dan ada bayaran.
Baca Juga: Profil dan Biodata Asri Damuna, ASN Kemenhub Ajak YouTuber Korsel ke Hotel
Apabila tidak ada kerjaan, maka bayaran juga tidak ada.
“Total mitra hanya ada 50 orang, itu sebagian, karena kalau kebanyakan saya juga tidak bisa nggak handle. Itu kan mitra kami, jadi tidak ada gaji, hanya ada kerjaan ikut dan ada bayaran, dan kalau tidak ada kerjaan ya tidak ada,” kata Susanto.
Baca Juga: Fakta-fakta Bocah 13 Tahun Alami Depresi Setelah HP Dijual sang Ibu
Kemudian untuk tarif pelayanan jasa pun bervariasi yaitu tergantung dalam tingkat kesulitan dan jarak dari kediamannya menuju ke lokasi pelanggan.
Namun tarif paling mahal bisanya terdapat pada jasa pembersihan atau berpindah rumah. Karena membutuhkan tenaga dan energi lebih banyak.