Panggung kesedihan
Setahun kemudian, Taylor merilis album kedua berjudul “Fearless” (2008). Album tersebut berhasil membuatnya meraih pengharaan di ajang Grammy, diantaranya untuk kategori Album of the Year dan Best Country Album.
Menduduki musik nomor satu di chart Billboard 200, album ini menghabiskan lebih dari setengah juta kopi di minggu pertama. Single seperti “You Belong with Me” dan “Love Story” juga ikut populer di pasar digital. Hingga sekarang, lagu ini bagaikan lagu tak lekang oleh zaman.
Hal ini menunjukkan, Taylor memiliki kepekaaan terhadap musik top dengan lembut dan berhasil memikat penonton pop arus utama.
Setelah menata karir dengan sukses, Taylor menduduki puncak kategori video wanita terbaik untuk ‘You Belong with Me’ di MTV Video Music Award (VMA) pada tahun 2009.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Bagaikan pribahasa semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang angin menerpa berlaku juga untuk penyanyi pop populer ini. Pasalnya, ketika Taylor memberikan pidato kemenangan di VMA, Kanye West langsung menyela hingga naik ke atas panggung.
Kanye West memprotes penghargaan yang jatuh untuk Taylor Swift, seharusnya diberikan untuk Beyonce Knowles yang juga dinominasikan untuk kategori yang sama merupakan video terbaik sepanjang masa.
Tentu saja aksi Kanye tersebut membuat malu Taylor hingga mengungkapkan rasa kekecewaannya. Atas sikap kasarnya tersebut, Kanye akhirnya meminta maaf melalui media dan blog pribadinya. Kanye juga akhirnya menemui Taylor secara pribadi untuk menyampaikan permohonan maafnya.