Kronologi Dwi Kecelakaan
Kejadian itu pun berawal saat Dwi mengendarai mobilnya sendiri ke arah Muaro Sebapo untuk mencari ruko atau kios untuk tempat usaha kecantikan. Sebelumnya, sang kakak diceritakan Erwin sudah memiliki 2 cabang kecantikan dan ingin menambah cabang lagi.
“Ketika dekat SPN, Dwi menelpon bapaknya, Pasiman. Beliau ketakutan saat menelpon orang tuanya. Bicaranya, ‘Pak, saya takut. Saya dibuntuti orang’. Bapaknya menyuruh Dwi untuk bergegas ngebut agar terhindar dari orang tersebut,” kata Erwin menjelaskan.
Baca Juga: Fakta-fakta Pengamen Jadi Korban Tabrak Lari Mobil Alphard, Terpental ke Avanza
Namun setelah menaikkan kecepatan kendaraannya, Dwi malah diteriaki maling oleh tiga orang pelaku yang mengejarnya. Tak berselang lama, polisi juga turut mengejar karena mendengar teriakan maling dari tiga orang itu.
Korban ini orangnya cemasan, gugup. Semakin dikejar oleh warga dan ada aparat juga, Dwi semakin ngebut lagi semakin tidak terkendali lagi. Singkat cerita terjadi lah kecelakaan di Sekernan Muaro Jambi,” lanjut Erwin.
Oleh karena itu, menurutnya korban yang meninggal dalam fitnah karena dituduh melakukan pencurian mobil menjadi beban bagi keluarga.