Pasar dan Ekspor
Sritex memiliki basis pelanggan yang luas, tersebar di lebih dari 100 negara. Pasar utama mereka meliputi Eropa, Amerika Serikat, Asia Tenggara, dan Timur Tengah. Perusahaan ini juga menjadi salah satu eksportir terbesar di Indonesia dalam kategori tekstil dan produk garmen.
Dengan berbagai sertifikasi internasional yang dimiliki, seperti ISO 9001 (sistem manajemen kualitas) dan ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan), Sritex menjamin kualitas produknya.
Komitmen terhadap keberlanjutan juga tercermin dalam fasilitas pengolahan air limbah dan program daur ulang bahan dalam proses produksinya.
Baca juga: Biodata dan Profil Ratu Sofya, Aktris Muda jadi Sorotan Warganet
Tantangan Keuangan dan Restrukturisasi
Di puncak kesuksesannya, Sritex terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SRIL. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini menghadapi berbagai tantangan keuangan, terutama dampak dari pandemi Covid-19 dan utang perusahaan yang signifikan.
CEO Sritex saat ini adalah Iwan Setiawan Lukminto, putra dari pendiri H.M. Lukminto, telah mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) akibat kesulitan keuangan, serta melakukan upaya restrukturisasi untuk memperbaiki kondisi finansialnya.
Komitmen terhadap Inovasi dan Lingkungan
Sritex mempekerjakan puluhan ribu karyawan di pabrik yang terletak di Sukoharjo, Jawa Tengah. Fasilitas produksinya yang modern mencakup empat segmen utama: spinning, weaving, dyeing, dan garment.
Selain itu, perusahaan ini berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan dan berkomitmen pada praktik berkelanjutan, termasuk produksi energi untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasional pabrik.
Inovasi produk tekstil juga menjadi fokus Sritex, dengan tujuan menghasilkan bahan yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya