INVERSI.ID– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah sepakat untuk menambah insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan kuota subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) guna memperkuat masyarakat kelas menengah.
Baca juga: BUMN Pupuk Indonesia Bangun Proyek Amonia Hijau Pertama Dunia
Untuk insentif PPN DTP properti dari yang sebelumnya 50 persen untuk semester II 2024 menjadi 100 persen hingga bulan Desember 2024. Demikian halnya target kuota FLPP juga ditambah dari 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit mulai 1 September 2024.
“Dua kebijakan tersebut berlaku untuk 1 September (2024) diharapkan mendorong kemampuan kelas menengah untuk sektor konsumsi. Kita tahu sektor konsumsi dan perumahan itu multiplier effect-nya tinggi,” kata Airlangga Hartarto dikutip dari ANTARA, Rabu (28/8).
Masyarakat Menengah Penggerak Motor Perekonomian
Menurut Airlangga, masyarakat kelas menengah sebagai masyarakat dengan pola konsumsi dengan pengeluaran terbesar biasanya dari segi sektor untuk makanan minuman, diikuti dengan perumahan, kesehatan, pendidikan, hingga hiburan atau sektor jasa.
Baca juga: Bank Indonesia Hadirkan Tiga Proyek Investasi Strategis dalam Forum Bisnis Indonesia di AS
Dia berharap kedua program tersebut ditujukan untuk memperkuat kelas menengah yang dinilai sebagai motor penggerak perekonomian.
Adapun saat ini, sektor perumahan menjadi salah satu pengeluaran kedua terbesar bagi masyarakat kelas menengah sehingga kebijakan pemerintah di sektor ini menjadi penting.