inversi.id – Suasana di depan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Jakarta pagi ini diwarnai aksi damai yang menyita perhatian. Sekitar 235 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berkumpul, menyuarakan keprihatinan mereka atas pemberhentian salah satu rekan mereka, Neni Herlina.
Lantunan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri menggema di area tersebut, diiringi dengan yel-yel yang penuh semangat. Para peserta aksi membentangkan spanduk-spanduk bernada kritik, salah satunya bertuliskan “institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!”
Suwitno, yang memimpin Paguyuban Pegawai Dikti, mengungkapkan bahwa kasus pemberhentian ini diduga berawal dari kesalahpahaman. Menurutnya, ada dugaan fitnah terkait penerimaan sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukan oleh Neni Herlina.
Aksi ini juga ditujukan untuk menarik perhatian Presiden Prabowo Subianto, yang telah menunjuk Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri. Para peserta aksi berharap suara mereka bisa sampai ke telinga orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Sekjen Kemdiktisaintek Togar M Simatupang menyebut bahwa hal ini merupakan dinamika yang wajar dalam sebuah organisasi yang sedang berkembang. Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk berdialog dan mencari solusi terbaik. Terkait pemberhentian pegawai, Togar membantah bahwa hal tersebut dilakukan secara mendadak, menyebutkan bahwa ada standar layanan dan mutu yang harus dipenuhi oleh setiap bagian maupun individu.
Saya akan menulis ulang artikel tersebut dengan gaya yang lebih unik dan enak dibaca:
Gejolak di Kemdiktisaintek: Ratusan ASN Suarakan Keadilan
Suasana di depan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Jakarta pagi ini diwarnai aksi damai yang menyita perhatian. Sekitar 235 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berkumpul, menyuarakan keprihatinan mereka atas pemberhentian salah satu rekan mereka, Neni Herlina.
Lantunan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri menggema di area tersebut, diiringi dengan yel-yel yang penuh semangat. Para peserta aksi membentangkan spanduk-spanduk bernada kritik, salah satunya bertuliskan “institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!”
Suwitno, yang memimpin Paguyuban Pegawai Dikti, mengungkapkan bahwa kasus pemberhentian ini diduga berawal dari kesalahpahaman. Menurutnya, ada dugaan fitnah terkait penerimaan sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukan oleh Neni Herlina.
Aksi ini juga ditujukan untuk menarik perhatian Presiden Prabowo Subianto, yang telah menunjuk Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri. Para peserta aksi berharap suara mereka bisa sampai ke telinga orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Sekjen Kemdiktisaintek Togar M Simatupang menyebut bahwa hal ini merupakan dinamika yang wajar dalam sebuah organisasi yang sedang berkembang. Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk berdialog dan mencari solusi terbaik. Terkait pemberhentian pegawai, Togar membantah bahwa hal tersebut dilakukan secara mendadak, menyebutkan bahwa ada standar layanan dan mutu yang harus dipenuhi oleh setiap bagian maupun individu.