Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles mengatkan akan mencari cara baru untuk meningkatkan standar hidup masyarakat adat setelah masyarakat Australia dengan tegas menolak ajuan untuk membentuk komite advokasi baru (15/10).
Setiap negara bagian dan teritori daratan selain Wilayah Ibu Kota Australia memberikan suara menentang atas pengajuan “Suara Adat” di dalam konstitusi untuk melakukan advokasi atas nama etnis minoritas yang paling kurang beruntung di negara ini.
Wakil Perdana Menteri Richard Marles mengatakan pemerintahnya tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat untuk menutup kesenjangan delapan tahun dalam harapan hidup rata-rata antara penduduk asli Australia dan masyarakat luas.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
“Dalam kaitannya dengan langkah-langkah ke depan yang tepat, kita perlu meluangkan waktu untuk menyelesaikannya dan saya pikir orang-orang dapat memahaminya,” kata Marles kepada Australian Broadcasting Corp.
“Setelah referendum ini, ada seruan yang lebih besar untuk mengambil tindakan untuk menutup kesenjangan tersebut,” tambah Marles.
Bendera Setengah Tiang
Para penggiat Indigenous Voice mengibarkan bendera Aborigin setengah tiang di seluruh Australia sebagai tanda kekecewaan mereka serta berharap pelayanan pemerintah akan lebih baik bagi masyarakat adat.
Masyarakat Adat Australia yang berjumlah hanya 3,8% dari populasi, memiliki tingkat bunuh diri dua kali lipat dari rata-rata nasional, lebih mungkin dipenjara dibandingkan penduduk Australia lainnya, dan menderita penyakit di pedalaman terpencil yang telah dibasmi dari negara-negara kaya lainnya.
Lebih dari 60 persen warga Australia memilih “Tidak” dalam referendum bersejarah yang merupakan referendum pertama di Australia selama hampir seperempat abad.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Referendum itu menanyakan kepada pemilih apakah setuju mengubah konstitusi negara untuk mengakui hak suku Aborigin dan masyarakat Kepulauan Selat Torres melalui pembentukan badan penasihat Masyarakat Adat, “Suara untuk Parlemen.” Badan penasihat itu bisa memberi masukan kepada parlemen Australia mengenai berbagai isu terkait komunitas Masyarakat Adat.
Kemunduran Besar
Hasil referendum itu menandai kemunduran besar upaya rekonsiliasi dengan komunitas Masyarakat Adat di negara itu. Ditambah lagi, hasil itu merusak citra Australia di dunia tentang bagaimana negara itu memperlakukan warga dari Bangsa Pertama.
Bangsa Pertama merujuk kepada kelompok masyarakat yang nenek-moyangnya sudah ada di Benua Amerika atau Australia jauh sebelum kedatangan orang-orang Eropa.