Perkuat Komitmen Kerja Sama dalam Bidang Mitigasi Bencana
Kunjungan Pemrov Jabar ke Pusat Pencegahan Gempa Bumi tersebut juga menjadi ajang penting untuk mempelajari tiga prinsip utama mitigasi bencana yang diterapkan di Prefektur Shizuoka.
Tiga prinsip tersebut, pertama yakni mengenali gempa bumi. Masyarakat diajarkan untuk memahami apa itu gempa bumi dan bagaimana dampaknya.
Kedua, terkait persiapan. Masyarakat dilatih untuk mempersiapkan diri, baik secara individu maupun dalam komunitas guna mengurangi risiko. Kemudian ketiga tindakan saat bencana. Ketika bencana terjadi, langkah-langkah yang tepat harus diambil untuk mengurangi dampak dan korban.
Rombongan melanjutkan kunjungan resmi ke Kantor Prefektur Shizuoka untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah setempat guna memperkuat komitmen kerja sama dalam bidang mitigasi bencana.
Di Kantor Prefektur Shizuoka, Herman dan tim dari Jawa Barat diterima oleh Tamura Chiyo, Asisten Direktur Divisi Strategis Manajemen Krisis dan Suzuki Yumi, Asisten Direktur Prefektur Shizuoka. Diskusi ini berfokus pada penguatan kolaborasi dalam mitigasi bencana antara kedua wilayah.
“Kita dapat belajar banyak dari Prefektur Shizuoka, terutama tentang bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai komponen daerah menjadi kunci keberhasilan mitigasi bencana. Kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama,” ungkap Herman.
Pada kesempatan tersebut, Suzuki Yumi memberikan penjelasan singkat terkait mitigasi gempa di Shizuoka.
“Prefektur Shizuoka memiliki teknologi informasi yang mumpuni terkait mitigasi bencana dan kami berharap dapat membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat Jawa Barat, sehingga mereka bisa lebih tanggap dan waspada terhadap bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Plh. Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Hermadianne Adnan yang juga hadir dalam pertemuan ini menyampaikan bahwa pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari Shizuoka sangat relevan untuk diterapkan di Jawa Barat.
“Potensi bencana di Jawa Barat mirip dengan Shizuoka dan kami bisa mengadopsi banyak dari strategi kesiapsiagaan yang mereka terapkan di sini. Kami akan mendorong kesadaran masyarakat untuk selalu siap dan waspada terhadap ancaman bencana,” ujar Anne.
Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, Herman Suryatman menegaskan bahwa kerja sama antara Jawa Barat dan Prefektur Shizuoka akan difokuskan juga pada mitigasi bencana, terutama melalui edukasi masyarakat dan pengembangan teknologi informasi terkait kebencanaan.
“Kami berkomitmen untuk membawa pengalaman dari Shizuoka ke Jawa Barat guna meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Ini adalah langkah strategis yang akan membawa manfaat besar bagi kedua wilayah,” pungkas Herman.
Kunjungan ini menegaskan pentingnya hubungan strategis antara Pemda Provinsi Jabar dan Prefektur Shizuoka yang selama ini terjalin melalui program sister province.
Kolaborasi yang melibatkan aspek pendidikan, teknologi, dan mitigasi bencana ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama yang telah terjalin selama tujuh tahun.