Khalifah Muhammad Tulis Buku ‘Hutan Wakaf’, Pengelolaan Hutan Inovatif Hadapi Krisis Iklim

By Arif Rahman
3 Min Read

Perspektif Masyarakat Terhadap Program Hutan Wakaf Sangat Positif

Penelitian juga mengungkap bahwa perspektif masyarakat terhadap program Hutan Wakaf sangat positif, dimana 76 persen menyatakan setuju dan sangat setuju untuk berpartisipasi dalam program Hutan Wakaf.

Di sisi lain, di Indonesia saat ini sudah ada beberapa lokasi hutan wakaf, antara lain di Aceh, Mojokerto dan Sukabumi dengan total luas yang baru mencapai 10 Hektar.

“Studi kasus hutan wakaf kami di Bogor yang mulai sejak tahun 2018, dari sisi luasan sudah mencapai 2,5 hektar dan terbagi di enam bidang tanah. Hutan wakaf ini sudah memberi manfaat lebih dari 500 kepala keluarga melalui berbagai program ekologi, ekonomi dan sosial dakwah”, jelas Khalifah.

- Advertisement -

Wakil Sekretaris Badan Wakaf Indonesia (BWI) Emmy Hamidiyah mengapresiasi peluncuran buku Hutan Wakaf: Teori dan Praktik yang menambah khazanah tentang hutan wakaf. Buku tersebut menurutnya menjadi referensi dalam pengelolaan hutan wakaf.

Saat ini, kata Emmy, total ada 57 hektar wakaf mayoritas dalam bentuk masjid, mushola. Selanjutnya, digunakan pesantren, sekolah, makam serta sosial ekonomi.

Sementara itu, Nur Hasan Murtiaji, Steering Comitee dari MOSAIC mengatakan Indonesia selama ini dikenal sebagai paru-paru dunia dan memiliki posisi strategis dalam menyumbangkan oksigen dan serapan karbon yang bisa dimaksimalkan.

“Selain itu kesadaran umat Muslim terhadap isu perubahan iklim saat ini terasa begitu kentara,” katanya.

Dari hasil riset Purpose pada tahun 2021 terungkap bahwa 84% masyarakat Indonesia percaya bahwa aktivitas manusia ikut bertanggung jawab atas perubahan iklim. Masyarakat juga memiliki nilai-nilai paguyuban dan konformitas dan punya kesalehan yang tinggi, taat aturan, serta memiliki kepedulian yang tinggi.

Leave a comment