Pentingnya Masjid Sebagai Pusat Pemberdayaan Umat
Lebih lanjut Bey juga mengingatkan bahwa masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat.
“Saya mengikuti Pak Jusuf Kalla sejak 2014 ketika beliau menjadi Wakil Presiden. Beliau selalu menekankan pentingnya masjid sebagai pusat pemberdayaan umat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bey menyinggung persoalan pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) yang marak di Jabar. Menurutnya, dengan bantuan DMI pihaknya berharap bisa menekan masalah ini dan mencari solusi pemberdayaan ekonomi umat.
“Kami sedang berjuang melawan pinjol dan judol. Pinjol di Jawa Barat mencapai Rp18 triliun, sementara judol Rp38 triliun. Dengan bantuan DMI, kami berharap bisa menekan masalah ini dan mencari solusi pemberdayaan ekonomi umat melalui sistem syariah,” tambahnya.
Bey juga merasa optimis dengan sinergi antara pemerintah dan DMI, tantangan zaman bisa diatasi.
“Dengan lebih dari 100.000 masjid di Jabar, saya yakin masjid dapat menjadi pusat transformasi sosial dan keseimbangan antara nilai-nilai spiritual serta ekonomi,” ungkapnya.
Sementara itu, Jusuf Kalla dalam sambutannya menekankan pentingnya memakmurkan masjid tidak hanya dengan membangun, tetapi juga melalui pengelolaan yang baik serta jemaah yang aktif.
“Memakmurkan masjid adalah janji Allah. Barang siapa yang memakmurkan masjid akan diberikan tempat di surga,” ujar Jusuf Kalla.
Lebih lanjut Jusuf Kalla menyampaikan bahwa masjid di Indonesia merupakan simbol persatuan.
“Di Indonesia, masjid adalah tempat persatuan, tidak ada perbedaan siapa yang membangun atau mengurus baik dari NU, Muhammadiyah maupun organisasi lain. Semua jemaah diterima dengan tangan terbuka,” ucapnya.