Aksi perundungan atau bullying terhadap anak yang dilakukan oleh anak usia sekolah dari tingkat SD hingga SMA kerap terjadi. Terlebih, di tengah era media sosial yang masif.
Aksi perundungan kerap muncul dan viral di media sosial. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, murid dan tenaga pendidik dalam memberikan kenyamanan selama pembelajaran.
Hal itu diyakini bisa mencegah perundungan atau bullying.
“Hal tersebut tentunya harus didorong dengan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan, sehingga suasana kondusif,” tutur Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar saat Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, di SMPN 2 Bandung, Senin 6 Mei 2024.
Baca juga : Presiden Jokowi Dorong Kebutuhan Dokter Spesialis Demi Siapkan Bonus Demografi
Hikmat menambahkan, jika kenyamanan hadir setiap sekolah, maka inovasi akan muncul dan menjadi hal terbiasa.
“Kalau menyenangkan, kreativitas dan inovasi akan muncul dan terbiasa. Jadi ide gagasan akan muncul, ini harus dibiasakan,” tuturnya.
Menurut Hikmat, suasana sekolah yang nyaman dan aman sangat penting untuk menyiapkan generasi bangsa yang akan datang.
“Kegiatan hari ini bagi kami semua memiliki arti yang penting dan strategis. Kita semua dalam menyiapkan generasi bangsa,” tuturnya.
Baca juga : Jokowi Beberkan Kunci Kesuksesan Pembangunan, Jangan Semua Diserahkan ke Pusat
Menurutnya, sosialisasi memantapkan para murid dan tenaga pendidik untuk lebih memahami kenyamanan belajar. Oleh karenanya, menghadirkan psikolog dalam memberikan materi untuk dipahami.
“Kegiatan ini meningkatkan bahwa perundungan tidak menyenangkan, akan buat suasana itu tidak kondusif. Maka sosialisasi sekarang ini tidak hanya bagi kepala sekolah, guru, tapi termasuk peserta didik agar memahami sesuai Merdeka Belajar,” katanya.