Tim Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mulai genjar memeriksa serta mengobati hewan kurban. Pemeriksaan dilakukan selama 10 hari sejak Senin (13/5) sebab ada kasus penyakit kuku dan mulut pada hewan di Boyolali dan Wonogiri.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno menjelaskan, pihaknya berupaya untuk mengantisipasi dan mempersiapkan kesehatan hewan kurban.
“Selama kegiatan ini, kami mendapatkan respons yang positif dari para ppeternak. Terkait pengobatan, kami berikan obat cacing. Karena setiap Idul Adha, sering ada temuan cacing hati,” ujar Bagas, Selasa, 14 Mei 2024.
Baca Juga: Kota Solo Jadi Tuan Rumah HUT ke-44 Dekranas, Ini Rangkaian Acara Meriah Pekan Depan
Selain menerjunkan tim kesehatan hewan, pemeriksaan dan pengobatan juga menggandeng dokter hewan swasta. Termasuk para kelompok-kelompok ternak di Kota Makmur.
Bagas menambahkan, kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mencegah timbulnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dia berujar, akhir-akhir ini kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali muncul di Solo Raya.
Baca Juga: Judika Akan Meriahkan HUT Sragen ke-278, Catat Tanggalnya!
Tercatat puluhan ekor sapi di Boyolali dan belasan ekor sapi di Wonogiri terpapar PMK dari Jawa Timur. Untuk diketahui, penyakit PMK adalah penyakit hewan yang sangat menular.
Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, termasuk juga hewan liar yang seperti gajah, rusa.