Pemerintah Kota Solo mengalokasikan anggaran khusus penanganan stunting sebesar Rp3,5 miliar untuk menangani kasus stunting. Dana tersebut diambil Pemkot Solo dari dana hibah senilai 15 juta dolar AS dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Pemkot Solo, Purwanti mengatakan pengalokasian anggaran tersebut diharapkan bisa membantu pencapaian target nol untuk kasus baru stunting pada akhir 2024.
“Kami mendapatkan anggaran sekitar Rp3,5 miliar dari dana hibah UEA untuk penanganan stunting tahun ini. Ini sejalan dengan upaya kita untuk menuju Surakarta Zero Growth Stunting,” ujar Purwanti.
Baca Juga: Crazy Rich Asal Wonogiri Ajukan Diri Jadi Cabup Boyolali di Pilkada 2024
Rencananya, Purwanti menjelaskan, dana bantuan tersebut digunakan untuk program intervensi langsung terhadap 1.050 penderita stunting yang terdata hingga Februari 2024.
Anggaran itu juga akan dimaksimalkan untuk melakukan penanganan kasus rawan risiko stunting yang jumlahnya mencapai 3.000 kasus.
“Dana hibah itu akan digunakan untuk berbagai hal. Salah satunya Program Dapur Sehat (Dahsat) yang sudah dicanangkan di setiap kelurahan. Mulai pengadaan alat masak yang memadai sampai pemberian gizinya,” ujarnya.
Baca Juga: Bagi-bagi Hadiah Total Miliaran Rupiah dalam Semalam, Begini Cara Crazy Rich Colomadu Berpesta
Sekretaris Daerah Budi Murtono menambahkan, penggunaan dana hibah dari UEA disesuaikan program kerja masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dia memaparan, pemanfaatan dana hibah itu akan digunakan untuk pembangunan fisik maupun nonfisik sepanjang 2024.
“Penggunaannya sesuai dengan proposal yang sudah diajukan masing-masing OPD. Mulai dari pembangunan infrastruktur sampai pemberian makanan dan penambahan gizi untuk penanganan stunting,” ujar Budi.