Nama Panunggal atau biasa disebut dengan Pakdhe Nunggal adalah sosok preman legenda. Dia sempat menguasai wilayah Solo Raya di era tahun 1980-an. Tepatnya tahun 1984, dia mendirikan kelompok bernama Gondhez (GDZ’s) singkatan dari Gondrong Dhezo. Sepak terjangnya kala itu membuatnya sangat ditakuti oleh siapapun.
Semua bermula ketika saat dia keluar dari bangku SMA di Kota Jakarta dan pulang ke tanah kelahirannya, Kota Solo.
Tidak butuh waktu lama bagi dia untuk mempunyai banyak teman. Mereka berasal dari SMAN 1 Solo, SMAN 2 Solo, SMAN 5 Solo, SMAN 6 Solo, dan beberapa sekolah lain. Mereka lantas mendirikan kelompok GDZ’s.
Baca Juga: Preman Legenda Solo Raya Meninggal, Jenazah Nunggal Dimakamkan Siang Ini
Sebagai geng anak muda tentu keberadaan GDZ’s tak lepas dari perkelahian antarkelompok. Gondhez’s kemudian tenar dan membuat anggotanya bertambah besar. Mereka kerap nongkrong atau sekadar touring ke daerah lain menggunakan sepeda motor.
Saat touring, jumlahnya bukan belasan atau puluhan anggota saja, melainkan bisa berjumlah ratusan orang.
“Kasarannya, orang menyebut kami geng sepeda motor-lah. Kami sering jalan-jalan ke Tawangmangu dan Parangtritis. Tidak hanya 10 orang pendiri, tapi ratusan motor, bareng-bareng. Saat itu anggota kami bertambah terus. Banyak sekali. Setiap hari Minggu pasti keluar Solo ramai-ramai pakai motor, sekadar jalan-jalan” ujarnya, seperti dikutip Inversi.id dari media Soloraya, pada Senin, 13 Mei 2024.
Baca Juga: Crazy Rich Asal Wonogiri Ajukan Diri Jadi Cabup Boyolali di Pilkada 2024
Daerah kekuasaan Nunggal meliputi wilayah Soloraya, mulai dari Kota solo, hingga Karanganyar dan sekitarnya.
Sebagai seorang pemimpin kelompok atau gengster, kehidupannya saat itu sangat erat dengan dunia perkelahian. Bahkan, dia sudah tida bisa ingat lagi jumlah pertarungan yang pernah dia ikuti.
Rupanya Nunggal adalah sosok yang disegani oleh anggotanya. Dia memiliki puluhan orang kepercayaan. Dia menyebut mereka sebagai panglima tempur yang selalu siap pasang badan.
Selain itu, para panglima tempur itu juga memiliki “pasukan” yang loyal dan militan di kehidupan gangster Solo yang keras kala itu.
Baca Juga: Daftar ke PDIP, Anak Anggota DPR Aria Bima Siap Bertarung di Pilkada Solo 2024
Bahkan pengikutnya itu rela memberikan segenap jiwa dan raga untuk menjaga harga diri kelompok maupun tokoh-tokoh yang mereka ikuti.
Kini, preman legenda di Wilayah Soloraya itu telah berpulang pada Minggu, 12 Me 2024 di usia 57 tahun. Nunggal menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 12 Mei 2024 pukul 16.10 WIB di RS Brayat Minulya, Kota Solo.
Jenazah Nunggal dimakamkan di TPU Purwoloyo, Kota Solo pada hari ini, Senin, 13 Mei 2024 pukul 13.00 WIB.
Jenazah Nunggal diberangkatkan dari rumah duka di Perumahan Solo Bunga 2 Residence Kedung Tungkul, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.
Almarhum Nunggal meninggalkan tiga orang anak yakni Destanya Mayang Karisma. Ade Top Rivarita, dan Sakura Cicilia Putri Lukita. Sang istr, Bertila Sri Catur Ganawati sudah meninggal terlebih dahulu.