Emak-emak di Banyuwangi Diteror Pencurian Celana Dalam, Ada yang Sampai 30 Pasang Hilang

By Ahmad Zain
3 Min Read
Ilustrasi pencurian celana dalam. (Foto: iStock/istimewa).

Inversi.id – Aksi pencurian celana dalam wanita bikin resah warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Tak hanya menimpa satu rumah, teror tersebut hampir dialami warga satu kampung.

Kondisi itu diungkapkan Novita Nur Azizah (34), warga setempat. Ibu dua anak tersebut mengaku resah lantaran celana dalam miliknya hilang perlahan. Terakhir, tiga celana dalam miliknya hilang pada hari Minggu (22/9/2024) lalu. Total, sudah ada 30 celana dalam miliknya raib.

“Ada hampir tiga lusin kalau ditotal. Hilangya tidak sehari itu. Tapi perlahan dan baru sadar pas Minggu kemarin itu,” ungkap Novi kepada wartawan, Rabu (25/9/2024).

Novi menambahkan, jika celana dalam miliknya dijemur pada jemuran baju yang ada di teras rumah dan tergabung bersama pakaian dan celana miliknya. Anehnya, yang diambil hanya celana dalam saja. Selebihnya, pakaian miliknya utuh.

“Yaitu, kok yang diambil hanya celana dalam saja. Makanya heran saya lagian banyak pakaian berjejer dibiarkan,” jelasnya.

Takut peristiwa serupa terulang, Novi kemudian membuat tempat jemuran khusus untuk menempatkan celana dalam miliknya.

Aksi pencurian celana dalam turut menimpa Nur Fatoyah (48), tetangga rumah Novi. Tak hanya miliknya saja, Fatoyah mengaku celana dalam kedua anaknya turut dicuri.

“Punya saya beberapa potong ditambah punya kedua anak saya juga diambil. Ada kali kalau sepuluh potong yang hilang,” ungkapnya.

Fatoyah mengaku baru merasa jika celana dalam yang dijemur di belakang rumah saat melipat baju. Saat dicermati ternyata beberapa potong celana dalam sudah tak terlihat.

“Sadarnya itu pas melipat baju. Terus anak juga bilang kalau celana dalamnya juga tidak ada,” katanya.

Meskipun begitu Fatoyah tidak melapor ke Ketua RT, RW, kepala dusun maupun kepolisian. Menurutnya nilai kehilangan yang dirasakan tak seberapa.

Pun halnya yang dilakukan Novi, yang juga enggan untuk melapor lantaran merasa malu. Iya pun hanya menyampaikan peristiwa yang dialaminya dengan mengunggah ke media sosial. Tujuannya agar peristiwa serupa tak dialami tetangga lain.

Dari informasi yang dihimpun, ternyata tak hanya Novi dan Fatoyah yang kehilangan celana dalam. Namun juga menimpa warga sekitaran rumah kedua ibu-ibu tersebut.

Sudah sebulan ini kondisi tersebut dirasakan warga Dusun Panjen. Bisa dibilang terduga pencuri menggilir dari rumah ke rumah mengincar celana dalam wanita setempat.

Leave a comment