Komoditi Kampung Zakat
Sepuluh orang mustahik perempuan kampung ini kata dia melanjutkan, disupport untuk mengembangkan produk abon ikan, ikan asin, kepiting kemplang, serta batik dengan motif kijing dan mangrove.
“Produk-produk ini bisa dijadikan expose Kampung Zakat dan menjadi buah tangan untuk oleh-oleh wisata maupun dijual skala nasional maupun internasional,” ujar Waryono.
Pihaknya berharap, pengembangan program Kampung Zakat berbasis wisata di daerah tersebut dapat meningkatkan pendapatan lokal dan memperkenalkan produk-produk unggulan Desa Juru Seberang ke pasar yang lebih luas.
Tidak hanya itu, bagi Waryono, program tersebut dapat meningkatkan kualitas dan keberagaman produk dari kelompok mustahik, seperti produk olahan hasil hutan dan laut.
Baca Juga: Raja Ampat Impian Para Pencinta Alam,Terbukti Eksotisme Kekayaan Alam Luar Biasa
Meski di daerah tersebut banyak produk yang bisa dikembangkan, Waryono tetap menekankan peruntukan dana zakat harus fokus pada mustahik, terutama pemenuhan kebutuhan dasar sesuai regulasi, termasuk sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan.