Dalam diskusi yang dihadiri oleh berbagai pihak, Saut juga menekankan pentingnya peran media dalam mencegah penyebaran isu-isu yang tidak benar, terutama di media sosial. Dengan adanya kerja sama yang baik antara Bawaslu dan media, diharapkan Pilkada dapat berjalan tanpa kendala yang berarti.
Akademisi dari Universitas Prima Medan, Robert Tua Siregar, menyoroti enam unsur penting dalam komunikasi publik yang perlu diperhatikan oleh media dan penyelenggara Pilkada. Unsur-unsur tersebut meliputi sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, dan tanggapan.
“Verifikasi data dan informasi menjadi hal krusial untuk menghindari pemberitaan hoaks. Dengan begitu, berita yang disampaikan ke publik dapat dipertanggungjawabkan,” kata Robert. Ia juga menegaskan pentingnya integritas dan profesionalitas jurnalis dalam menjaga kualitas berita.
Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut, Erris J. Napitupulu, mengapresiasi langkah Bawaslu yang proaktif bekerja sama dengan media dalam menyebarluaskan informasi terkait Pilkada. Erris juga mengingatkan pentingnya peran media dalam menangkal kampanye hitam dan bazzer yang kerap meramaikan media sosial selama masa Pilkada.
Baca juga : Maarten Paes Sah Bermain untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir: Siap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Kehadiran media siber yang berbasis pada kode etik jurnalistik sangat berbeda dengan media sosial seperti Twitter atau TikTok yang tidak memiliki mekanisme kontrol. Oleh karena itu, Bawaslu harus bersikap terbuka dan menyampaikan setiap tahapan Pilkada secara akurat,” jelas Erris.
Diskusi ini menghadirkan berbagai perspektif dari para pemilik media siber yang menjadi bagian dari SMSI Sumut, dengan fokus pada pentingnya sinergi yang kuat antara Bawaslu dan media untuk menyukseskan Pilkada 2024.