Sebanyak 51 orang pengungsi Rohingya yang terdiri dari dewasa hingga anak-anak di Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat pada, Rabu (22/5/2024) mendapat penolakan dari warga masyarakat.
Berdasarkan keterangan warga Desa Kwala Langkat, para pengungsi dari Rohingya tersebut muncul dari tepi desa mereka dengan cara satu persatu masuk ke arah pemukiman.
“Jumlahnya semakin lama semakin banyak, hingga akhirnya kami laporkan kepada kepala desa dan dikumpulkan di gedung serba guna yang berada di tengah perkampungan,” kata Nurliyah, seorang warga setempat.
Baca juga: Ratusan Pengungsi Rohingya Mendarat di Sumatera Utara
Para pengungsi tersebut memasuki pemukiman masyarakat dengan berjalan kaki dari pantai. Kedatangan mereka sontak membuat masyarakat panik dan melaporkan ke pemerintah desa.
Dengan kedatangan pengungsi dari Rohingya tersebut membuat banyak warga khawatir dan berharap mereka segera dipindahkan dari Desa Kwala Langkat.
“Kami khawatir juga jika pengungsi rohingnya ini masih bertahan di gedung serba guna dan berharap agar mereka segera dipindahkan,” harapnya.
Hingga saat ini, Pemerintah Desa Kwala Langkat menempatkan para pengungsi Rohingya di Balai Desa. Jumlah mereka terdiri dari 42 orang remaja dan dewasa, 3 orang perempuan, 2 laki-laki, serta tiga orang anak perempuan.
Masyarakat bersikeras tetap menolak keberadaan pengungsi Rohingya di desa mereka dan meminta kepada pihak terkait untuk segera melakukan evakuasi ke luar desa.
Baca juga: Fakta-fakta Mahasiswa Aceh Lakukan Aksi Tolak Etnis Rohingya, Dibawa ke Halaman Kantor Kemenkumham
Masyarakat mengaku takut dan resah atas keberadaan mereka saat melihat perilaku orang Rohingnya di sejumlah tempat lain.
“Kami menolak keras keberadaan pengungsi Rohingya di desa kami. Malam ini juga kami minta untuk dipindahkan dari desa ini. Secara kemanuasiaan kami sudah membantu berupa memberi makanan dan pakaian. Namun, menolak keberadaan Rohingya karena kehadiran mereka merasahkan kami,” ujar warga.