Sejarah Nahdlatul Ulama
Sejarah NU tidak terlepas dari dukungan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja), yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma. Ajaran ini muncul sebagai respons terhadap upaya kolonial Belanda untuk menghancurkan potensi Islam, mendorong ulama untuk menjaga kemurnian ajaran Islam, memperjuangkan kemerdekaan, dan menjaga kedamaian bangsa Indonesia.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Sejak awal 1980-an, sebelum berdirinya Jam’iyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1926, KH. Hasyim Asyari melarang muridnya yang cerdas, KH. Wahab Hasbullah, untuk terlibat dalam kegiatan kelompok Modernisasi Islam. Pemikiran Islam modern, seperti gerakan Muhammadiyah, tidak mempengaruhi NU secara signifikan hingga kematian pendiri Muhammadiyah, Kyai H. Ahmad Dahlan, pada tahun 1923.