INVERSI.ID – Tiga karya ilmiah dari pelajar SMA Al Muttaqin Tasikmalaya berhasil menembus ajang sains internasional bergengsi, Korea Science Engineering Fair (KSEF) 2025, yang akan berlangsung pada 11-14 Januari 2025.
Di antara karya tersebut adalah tinta fotonik anti-pemalsuan dokumen hasil penelitian Sahla Alika Malik. Dua karya lainnya yang juga lolos adalah, penggunaan teori Holland untuk memetakan minat dan bakat siswa karya Siti Azizah dan Previdya Amanda, pengujian jamur Trichoderma sebagai kandidat obat kanker payudara melalui in vitro dan in silico yang dikembangkan oleh Sarah Kamilya dan Nizar Nurjaman.
Ketiga karya ini melewati proses panjang, mulai dari mencari ide hingga uji laboratorium di sejumlah perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya.
“Alhamdulillah proses panjang itu bisa dilewati dengan baik dan untuk pertama kali delegasi dari Al Muttaqin bisa mengikuti ajang KSEF itu. Event itu juga jadi tindak lanjut kompetisi Olimpiade Penelitian siswa yang diadakan Puspresnas,” ujar Kepala Sekolah SMA Al Muttaqin In In Kadarsolihin, S.S. M.Pd.
Acara pelepasan ini dihadiri oleh Ketua Umum Yayasan Al Muttaqin, Ir. H. Ade Ruhyana, Ketua Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al Muttaqin, Dr. H.D. Suryatman, M.Si., serta para orang tua siswa.
Selain SMA Al Muttaqin, pelajar Indonesia lainnya yang akan berlaga di KSEF berasal dari Jakarta, Madiun, dan Kota Batu, Jawa Timur.
“Kita berharap karya pelajar kami ini bisa mendapat hasil terbaik atau medali emas. Karena hal ini bisa memotivasi kami untuk memperkuat salah satu misi SMA Al Muttaqin yang unggul di bidang riset,” kata In In.