Sahla Alika Malik, salah satu delegasi, mengungkapkan kebanggaannya atas kerja keras yang telah ia lakukan selama delapan bulan terakhir.
“Dari awal kita melakukan riset berupa membaca banyak jurnal dan kemudian melakukan kajian dan ide terkait karya yang akan dibuat. Setelah itu, saya berkolaborasi dengan tim lab dari Universitas BTH Tasikmalaya, UGM dan UNPAD,” ujar dia.
Penelitian Sahla tentang tinta fotonik anti-pemalsuan bertujuan mengatasi maraknya kasus pemalsuan dokumen seperti paspor dan visa.
“Nah dengan penelitian ini, dia berharap bisa memastikan orisinalitas dokumen yang sangat krusial seperti pasport atau visa sehingga kejahatan terkait hal itu bisa diminimalisasi,” kata Pelajar kelas 12 itu.
Sebagai bagian dari misi sekolah untuk unggul di bidang penelitian, Kela Sekolah SMA Al Muttaqin mengungkapkan kebanggaannya dapat membawa pelajar Tasikmalaya ke panggung dunia. Ia berharap para delegasi dapat memanfaatkan ajang tersebut untuk memperluas wawasan, membangun jaringan, dan memperdalam budaya riset yang sedang dikembangkan.
Ajang ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk berkompetisi, tetapi juga sarana untuk belajar dan memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan.***