Siswa SMA Labschool Jakarta Pamerkan Proyek STEAM, Buktikan Inovasi Tanpa Batas

By Jack

INVERSI.ID – Siswa kelas 12 SMA Labschool Jakarta sukses menggelar Pameran Hasil Karya Proyek Berbasis STEAM sebagai bagian dari Asesmen Akhir Sekolah (AAS) pada Jumat, 14 Maret 2025. Acara ini menjadi ajang unjuk kreativitas bagi para siswa dalam menciptakan solusi inovatif terhadap berbagai tantangan di masyarakat.

Dalam proyek STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, and Mathematics) ini, siswa mengusung tiga tema utama yakni Fesyen Berkelanjutan: Inovasi Pakaian Ramah Lingkungan, Energi Masa Depan: Menuju Energi Terbarukan, serta Kota Masa Depan: Kota Pintar dan Berkelanjutan. Pameran ini menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis STEAM mampu mengasah keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta kolaborasi lintas disiplin ilmu.

Asesmen Berbasis STEAM, Lebih dari Sekadar Ujian

“Asesmen Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2024/2025 dirancang dengan pendekatan inovatif yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam metode STEAM. Evaluasi siswa tidak hanya dilakukan melalui ujian teori, tetapi juga melalui praktik dan presentasi,” ujar Kepala SMA Labschool Jakarta, Badru Zaman.

Ia menambahkan bahwa model asesmen ini mengutamakan penerapan ilmu dalam kehidupan nyata.

“Melalui pendekatan STEAM, ujian tidak sekadar mengukur hafalan, tetapi juga melatih siswa dalam menyelesaikan masalah nyata, bekerja sama, dan mengekspresikan ide secara kreatif dalam bentuk karya inovatif,” tambahnya.

Proyek Berbasis Lingkungan, Inspirasi untuk Masa Depan

Setiap karya yang ditampilkan dalam pameran ini mengusung konsep ramah lingkungan, menjadikan acara ini bukan hanya sarana edukasi tetapi juga bentuk kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan.
Kepala Sekolah SMA Labschool Jakarta menegaskan bahwa pameran ini memiliki peran penting dalam menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat.

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ali Mukodas, turut memberikan apresiasi atas terobosan dalam sistem asesmen ini.

“Saya sangat mengapresiasi SMA Labschool Jakarta yang telah berani menerapkan ujian berbasis proyek STEAM. Hasil karya siswa benar-benar luar biasa, di luar ekspektasi. Ide-ide kreatif mereka menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Kolaborasi dan Penilaian dari Asesor Eksternal

Sebanyak 243 siswa kelas 12 angkatan Laksawara Avrinrama sukses menjalani AAS berbasis STEAM dengan penuh antusiasme. Setiap kelas dibagi menjadi tiga kelompok yang mengembangkan proyek sesuai tema yang telah ditentukan oleh sekolah.

Salah satu peserta, Rafi Pradipta Andira Sulistyo, menyatakan bahwa proyek ini lebih relevan dibandingkan ujian konvensional.

“Menurut saya, proyek STEAM sangat sesuai dengan kebutuhan saat ini karena menekankan kerja sama dan kolaborasi, keterampilan yang akan sangat berguna di masa depan,” ujarnya.

Karena merupakan bagian dari asesmen sekolah, karya siswa tidak hanya dinilai oleh guru, tetapi juga oleh asesor eksternal, termasuk Dekan FMIPA Universitas Negeri Jakarta Hadi Nasbey serta perwakilan dari Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya Kementerian Perindustrian, Ariy Arka.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala BPS Labschool UNJ Prof. Totok Bintoro, Ketua Umum POMG SMA Labschool Jakarta Yanti Kurdi, serta para guru dan tamu undangan lainnya. Melalui pameran ini, SMA Labschool Jakarta semakin membuktikan bahwa pendidikan inovatif dapat mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global dengan solusi kreatif dan berkelanjutan.***

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *