INVERSI.ID – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dipilih sebagai lokasi awal pembangunan Sekolah Unggulan Garuda, sebuah proyek pendidikan unggulan yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo sendiri menentukan lokasi sekolah ini, yang rencananya dibangun di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan DPRD NTT menyambut baik rencana tersebut. Mereka berharap anak-anak berprestasi di NTT mendapat prioritas untuk belajar di SMA Unggulan Garuda ini.
Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, melalui pesan singkat pada Kamis lalu, menyatakan bahwa kehadiran sekolah ini juga harus memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas secara gratis.
Andriko menegaskan bahwa pembangunan SMA Unggulan Garuda merupakan upaya strategis untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di NTT.
Menurutnya, pendidikan formal dan non-formal yang berkualitas menjadi kunci dalam membangun SDM unggul. Ia juga menyoroti pentingnya tenaga pendidik yang kompeten sebagai pendukung utama untuk menciptakan generasi berkualitas di wilayah tersebut.
“Kehadiran SMA Unggulan Garuda adalah investasi besar bagi masa depan NTT. Kami mendukung penuh setiap upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Andriko.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo atas perhatian terhadap pembangunan pendidikan di wilayah NTT, yang selama ini menghadapi berbagai tantangan seperti rendahnya kualitas SDM dan masalah sosial lainnya.
Dukungan DPRD NTT
Ketua Komisi V DPRD NTT, Winston Neil Rondo, menyebut pembangunan SMA Unggulan Garuda sebagai berkah besar bagi masyarakat NTT. Ia berharap kehadiran sekolah ini dapat menjadi pemicu bagi sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Harapannya, sekolah ini akan menjadi model dan rujukan bagi sekolah lain di NTT. Dengan demikian, SD dan SMP di sekitarnya juga akan terpacu untuk beradaptasi dan meningkatkan kualitas mereka,” jelas Winston.
Ia juga meyakini bahwa sekolah ini akan mendorong orang tua di NTT untuk mempersiapkan anak-anak mereka sejak dini agar dapat bersaing dengan siswa dari luar daerah.
Tinjauan Lokasi dan Target Pembangunan
Stella Christie bersama Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, telah meninjau calon lokasi pembangunan SMA Unggulan Garuda di Desa Binaus, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten TTS, pada Senin (13/1). Menurut Stella, pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas di berbagai daerah, termasuk kawasan yang terpinggirkan.
“Pembangunan ini ditargetkan mulai berjalan pada 2025. Presiden ingin memastikan akses pendidikan berkualitas berbasis sains dan teknologi dapat dinikmati oleh semua orang,” ujar Stella.
Sementara itu, Raja Juli Antoni menyatakan bahwa lokasi pembangunan berada dalam kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK). Lahan yang telah disiapkan mencakup 20 hektar, namun hanya sekitar 10 persen yang akan digunakan untuk pembangunan, sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
“Kami memastikan bahwa tidak ada deforestasi. Vegetasi akan tetap hijau dan kawasan hutan tetap berfungsi, sekaligus mendukung fungsi pendidikan,” ujar Raja Antoni.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, SMA Unggulan Garuda diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di NTT serta memberikan dampak positif jangka panjang bagi pembangunan di wilayah tersebut.***