INVERSI.ID – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Nonong Winarni, memberikan tanggapan terkait polemik pelaksanaan tes kehamilan bagi siswi di SMA Sulthan Baruna, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur.
Menurut Nonong, program ini sebenarnya memiliki tujuan yang positif. Namun, ia menyayangkan adanya unggahan terkait aktivitas tersebut di media sosial, yang akhirnya menjadi konsumsi publik.
Ia menegaskan bahwa hasil dari tes tersebut seharusnya hanya untuk kepentingan internal sekolah dan tidak dipublikasikan, termasuk proses pelaksanaannya.
Nonong juga menjelaskan bahwa setiap sekolah memiliki kebijakan internal yang berbeda, dengan metode, strategi, dan pendekatan yang disesuaikan dengan karakter lingkungan serta warganya.
“Jika program tersebut memang bagian dari kebijakan sekolah, silakan dijalankan. Namun, pelaksanaannya harus dilakukan secara tertutup, selektif, dan tetap menghormati hak privasi siswa,” kata Nonong saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (22/1/2025).
Nonong menyesalkan tindakan pihak sekolah atau guru yang mengunggah aktivitas tersebut ke media sosial, sehingga memicu polemik di masyarakat.
“Meski tujuannya baik, program yang bersifat pribadi seperti ini tidak seharusnya dipublikasikan karena dapat melanggar hak privasi siswa,” tegasnya.
Sebelumnya, sempat beredar sebuah video berdurasi 19 detik di media sosial yang menarasikan pelaksanaan tes kehamilan bagi siswi SMA di Kabupaten Cianjur. Dalam video tersebut, tampak sejumlah siswi berseragam sekolah sedang melakukan tes kehamilan menggunakan alat tes kehamilan di toilet, didampingi oleh guru.
Video ini memicu beragam reaksi dari warganet. Beberapa mendukung langkah tersebut sebagai bentuk pencegahan, namun banyak juga yang menilai tindakan tersebut berlebihan.***