Sosok Eddy Hartono
Eddy pernah menjabat sebagai Kapolres Hulu Sungai Selatan di Kalimantan Selatan, dan kemudian diangkat menjadi Kepala Bidang Investigasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) Polri. Kariernya di Densus 88 semakin berkembang ketika pada tahun 2014 ia diangkat sebagai Wakil Kepala Densus 88 AT, dan setahun kemudian menjadi Kepala Densus 88 AT.
Pengangkatannya sebagai Kepala BNPT bisa dianggap sebagai “kembali ke rumah” bagi Eddy Hartono, mengingat ia pernah bertugas di lembaga tersebut. Pada tahun 2021, ia diberhentikan dengan hormat dari jabatan Direktur Penegakan Hukum di Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT karena kembali ditugaskan di Polri sebagai Widyaiswara Utama di Sespim Lemdiklat Polri.
Baca Juga: Polri Kerahkan Ribuan Personel untuk Pengamanan Kunjungan Paus Fransiskus dan ISF 2024
Kini, setelah dilantik sebagai Kepala BNPT, Eddy bertekad untuk melanjutkan tugas-tugas penting di lembaga tersebut. Pelantikannya didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 124/PPA/2024 mengenai Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan Tinggi Utama di BNPT.
Keberhasilan Indonesia dalam mencapai nihil serangan teroris terbuka sepanjang tahun 2023 menjadi tantangan besar bagi Eddy sebagai Kepala BNPT yang baru. Setelah pelantikan, ia menegaskan komitmennya untuk melaksanakan amanah Presiden dalam penanggulangan terorisme, serta memperkuat peran BNPT dalam mengoordinasikan berbagai kementerian dan lembaga dalam upaya pencegahan terorisme.
“Kami akan meneruskan apa yang sudah ditorehkan oleh pejabat sebelumnya. Intinya, BNPT akan berperan sebagai koordinator untuk menyinergikan kementerian dan lembaga dalam upaya pencegahan terorisme,” tegasnya di Istana Negara, Jakarta.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.