Konsep desain adat Gorontalo
Bandara Panua Pohuwato merupakan bandara ke-25 dari 27 bandara yang telah dibangun sesuai arahan Presiden Jokowi untuk membangun bandara di seluruh pelosok tanah air.
Bandara yang dibangun dengan biasa APBN dengan total anggaran Rp 437 miliar ini memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 m x 30 m, taxiway sepanjang 15 m x 170 m, apron sepanjang 110 m x 70 m, serta gedung terminal sebesar 990 m2. Dengan begitu, Bandara Panua Pohuwato dapat didarati pesawat ATR 72-600.
Baca juga: Jokowi Dorong Masyarakat Gunakan Transportasi Umum saat Resmikan Terminal Samarinda Seberang
Konsep desain terminal Bandara yang terletak di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini diambil dari bentuk empat rumah adat di Provinsi Gorontalo yaitu Rumah Adat Dulohupa, Rumah Adat Bantayo Poboide, Rumah Adat Gobel, serta Rumah Adat Ma’lihe atau Potiwaluya.
Bentuk atap terminal diadopsi dari atap rumah adat di Provinsi Gorontalo yang bertingkat sehingga memberi kesan megah dan mewah. Pembagian sekat area terminal juga dibuat fungsional dan estetik, lalu dipadukan dengan konsep modern tanpa menghilangkan tampilan kearifan lokal yang eksotis. Desain tersebut memberi makna seperti rumah adat yang hangat dan tempat berkumpul yang nyaman.