Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahjana, mengungkapkan bahwa Indonesia tengah serius dalam upaya mengembangkan rantai ekosistem baterai kendaraan listrik mulai dari hulu hingga ke hilir.
Upaya ini tentunya, Agus mengatakan, pemerintah Indonesia melihat anugerah yang diberikan untuk negara Indonesia, yakni potensi nikel yang cukup besar. Sehingga, dapat mendukung pengembangan industri ekosistem kendaraan listrik.
“Saat ini, pengolahan bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat sudah ada. Proyek-proyek berikutnya yang perlu dilaksanakan dan dipromosikan adalah pembuatan prekursor baterai, katoda, sel baterai, dan baterai, mengingat industri pengisian daya listrik dan daur ulang baterai juga sudah ada,” jelas Agus dalam keterangan resminya, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Pemerintah Targetkan Kendaraan Listrik Meningkat di Tahun 2030, 15 Juta Unit Bakal Mengaspal