Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dijadikan modus penipuan voice phishing ala customer service, yang menggunakan suara mirip robot. Jadi, terkesan, modus penipuan tersebut adalah benar-benar berasal dari call center resmi.
Dalam modus penipuan voice phishing ala customer service, AI disalahgunakan dengan menggunakan suara mirip robot yang sangat meyakinkan calon korban.
Modus Penipuan Voice Phishing
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang semakin canggih, dijadikan modus penipuan voice phishing ala customer service oleh pihak yang tak bertanggung jawab dan berpotensi dapat merugikan.
Tak bisa dipungkiri, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang semakin canggih, dapat merubah suara seseorang menjadi suara yang lain. Bahkan, dapat merubahnya dengan suara yang mrip robot.
Ngaku sebagai Instansi Penting
Pelaku modus penipuan voice phishing ala customer service, yang menggunakan suara mirip robot menggunakan AI, juga kerap kali mengaku sebagai instansi penting kepada calon korbannya, demi terlihat semakin meyakinkan.
Hal yang hampir sama, juga pernah dikatakan oleh sejumlah kalangan yang juga menuntut manusia untuk bertanggung jawab.
Dengan hadirnya artificial intelligence (AI), manusia yang menciptakannya disebut harus bertanggung jawab, soal apa yang telah dilakukan oleh artificial intelligence (AI).
Kemudian, juga ada sebuah regulasi yang mewajibkan manusia untuk manusia soal apa yang akan dilakukan oleh artificial intelligence (AI), demi mengatur teknologi kecerdasan ini dengan benar dan terukur.
Padahal, jika digunakan dengan benar artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang semakin canggih, dapat sangat berguna dalam membantu hidup manusia dalam berbagai hal.
Bahkan, dapat menggantikan posisi manusia pada sejumlah pekerjaan.
Potensi Jadi Karyawan
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, rupanya berpotensi jadi karyawan yang bakal menggantikan peran manusia pada beberapa bidang pekerjaan.
Salah satunya, perusahaan teknologi International Business Machines (IBM), berencana bakal gantikan 7.800 posisi dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, usai PHK massal.
Sebab, saat ini banyak perusahaan teknologi yang berencana memanfaatkan AI untuk menggantikan tenaga kerja manusia dalam beberapa posisi dalam dunia pekerjaan.
Jenis-jenis pekerjaan yang akan digantikan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, bukan posisi yang tidak berhadapan langsung dengan para konsumen yang yang telah menjalin sebuah kerja sama.