Masyarakat Indonesia rela mengeluarkan uang hingga 2 miliar dollar AS atau setara Rp 30 triliun hanya untuk bermain game atau gim online pada 2021. Sayangnya 99,5 persen dari uang itu langsung terasalurkan ke luar negeri karena game online buatan asing.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo R.M Manuhutu, mengungkapkan pemerintah berupaya agar aliran uang dari masyarakat yang bermain gim bisa dominan mengalir di dalam negeri.
“Sekarang pengeluaran orang Indonesia untuk gim 99,5 persen keluar Indonesia. Kita ingin dibalik, 70 persen masuk Indonesia oleh gim lokal,” kata Odo dikutip dari Kumparan, Senin (30/01).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat hitungan belanja masyarakat pasar gim di Indonesia mencapai 2 miliar dollar AS tahun 2021.
“Tahun 2021 pasar gim Indonesia USD 2 miliar, kurang lebih Rp 30 triliun. Dari Rp 30 triliun sebagian besar (99,5 persen) ke luar (negeri) uangnya,” kata Odo.
Kebijakan pemerintah mendukung game lokal
Pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional untuk mendukung pengembangan ekosistem game di dalam negeri.
Dalam Perpres tersebut akan mengatur sejumlah hal. Semisal peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), akses pasar, perangkat keras dan lunak, termasuk aktivitas kompetisi di kawasan lokal dan regional.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Odo berharap November ini Presiden Jokowi sudah meneken Perpres tersebut. Apalagi Perpres itu sudah dibahas sejak 2 tahun lalu.
“Perpres keluar harapannya November ini, pembahasan sudah 2 tahun dan sekarang tingga tanda tangan Pak Presiden,” kata Odo.
Pengembangan SDM
Di sisi lain Odo mengatakan sejak tahun 2022 lalu, pemerintah sudah melatih 3.000 talenta lokal untuk mengembangkan game. Di tahun 2024 nanti diharapkan sudah ada 9.000 talenta lokal yang berkemampuan menciptakan game.
“Dari 9.000, siapa tahu yang membuat game ada 100, tapi 100 pun hanya 2 yang betul-betul bagus dan sudah cukup,” kata Odo.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Sehingga, dalam 2 tahun ke depan, Odo berkeyakinan 70 persen uang yang dikeluarkan masyarakat Indonesia saat ini bisa kembali ke Tanah Air.
“70 persen itu ditarget 2024-2025, sebagai bangsa kita harus punya ambisi, kalau tidak ada ambisi tidak bisa hidup,” kata Odo mengakhiri.