Berikan Tanggapan yang Berempati, ChatGPT Berpotensi Gantikan Profesi Dokter?

By DP
2 Min Read
ChatGPT berpotensi gantikan profesi dokter di masa depan, usai dianggap kecerdasan buatan tersebut berikan tanggapan yang berempati pada pasien yang sakit. (Foto: Pixabay)

ChatGPT berpotensi gantikan profesi dokter di masa depan, usai dianggap kecerdasan buatan tersebut berikan tanggapan yang berempati pada pasien yang sakit.

Hasil itu, berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan oleh JAMA Internal Medicine, yang menyebut bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Potensi ChatGPT di Dunia Kesehatan

ChatGPT berpotensi di dunia kesehatan, menurut hasil hasil JAMA Internal Medicine, sebab banyak yang menyukai tanggapan dari kecerdasan buatan tersebut ketimbang dokter di dunia nyata.

- Advertisement -

Karena, ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI, dianggap berikan respon yang berkualitas dan berempati tiap kali menanggapi pertanyaan dari seorang pasien, soal sebuah penyakit.

Peluang ChatGPT Tingkatkan Layanan Kesehatan

Di dunia kesehatan, peluang ChatGPT dianggap tingkatkan kesehatan layanan kesehatan yang dilakukan oleh kecerdasan buatan.

Terlebih, peluang ChatGPT untuk tingkatkan layanan kesehatan sangat besar dan menjadi masa depan dunia kedokteran yang semakin moderen.

Ringankan Beban Doker

Hadirnya ChatGPT dalam dunia kesehatan, kata hasil studi JAMA Internal Medicine, dinilai dapat meringankan beban dokter yang berupaya memulihkan kesehatan seorang pasiennya dari sebuah penyakit. Terlebih, jika penyakit itu merupakan penyakit kronis.

Asisten Pesan Pasien

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), juga dianggap sebagai asisten pesan pasien kepada dokter, untuk berikan jawaban atas perawatan terbaik dari penyakit yang diderita seorang pasien.

Selain itu, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) juga berpotensi untuk memecahkan masalah pelayanan kesehatan di dunia nyata.

Sebelumnya, OpenAI buka sayembara bagi peneliti jika temukan masalah pada ChatGPT atau sebuah kerentanan. Jika berhasil, OpenAI akan berikan hadiah sebesar Rp298 juta.

Hadiah tersebut, diberikan oleh OpenAI kepada para peneliti yang sudah terdaftar untuk menemukan kerentanan dan masalah pada kecerdasan buatan mereka yang bernama OpenAI.

Sayembara OpenAI Bug Bounty itu, merupakan tantangan OpenAI kepada para peneliti yang berhasil menemukan masalah atau kerentanan dalam ChatGPT.

OpenAI, ingin para peneliti tunjukan keahlian mereka dalam mencari kerentanan dan masalah pada ChatGPT yang merupakan sebuah kecerdasan buatan miliknya.

Begitu juga, OpenAI juga bakal berikan kerangka kerja yang digunakan oleh sistem perusahaan untuk berkomunikasi den berbagi data dengan para aplikasi pihak ketiga.

Leave a comment