TikTok yang merupakan aplikasi yang tengah populer hadirkan fitur parental control, demi ruang digital aman dan ramah. Khususnya bagi kalangan remaja.
Prioritas yang dihadirkan oleh TikTok itu dilakukan untuk mencegah adanya resiko dan potensi bahaya yang mungkin terjadi, dari sejumlah konten yang tengah FYP, yang bukan konsumsi para remaja.
TikTok juga menyosialisasikan Panduan Komunitas dan upaya-upaya yang diambil dengan safety partners seperti WAHID Foundation, Yayasan Sejiwa Amini (SEJIWA) dan Yayasan Pulih untuk lebih banyak menjangkau komunitas.
Fitur Parental Control
Dalam fitur parental control, TikTok akan membatasi screen time akan membantu orang tua/wali untuk menjaga remaja agar memiliki hubungan yang sehat dengan handphone.
Melalui fitur Family Pairing yang diperbarui mulai Maret lalu, TikTok melibatkan orang tua dan keluarga dalam mendampingi remaja.
Dalam fitur Family Pairing, orangtua dan keluarga dapat menjaga keamanan anak-anak mereka melalui tiga fitur, yaitu: batas screen time harian khusus untuk menentukan batas waktu yang disesuaikan dengan jadwal sekolah atau liburan remaja.
Panduan Komunitas terbaru mulai berlaku 21 April 2023 dengan mengandung prinsip-prinsip yang lebih menyeluruh untuk melindungi pengguna, terutama pengguna remaja berusia 14 tahun ke atas. Pembaruan ini meliputi penambahan kata “suku” sebagai upaya melindungi pengguna dari ujaran dan perilaku kebencian dan cyber bullying.
Bagi pengguna harus berusia 16 tahun ke atas untuk dapat menggunakan direct message, dan berusia 18 tahun ke atas untuk dapat menggunakan fitur LIVE, mengirim hadiah kepada kreator selama sesi LIVE, atau menggunakan fitur monetisasi.
Dilansir dari Antara, Senin, 22 Mei 2023, TikTok secara rutin memperbarui Panduan Komunitas untuk membantu kreator memahami aturan dan standar yang diterapkan di TikTok.
Pembaruan lainnya termasuk pengembangan aturan tentang media sintesis, yaitu konten yang dibuat atau dimodifikasi oleh teknologi AI dan memberi detail lebih lanjut tentang kinerja TikTok dalam melindungi integritas sipil dan pemilu, termasuk pendekatan TikTok terhadap akun pemerintah, politisi, dan partai politik.
Rusak Kesehatan Anak
Sekedar informasi, TikTok dianggap merusak kesehatan anak, hingga diblokir di Amerika Serikat.
Selain itu, di AS TikTok juga telah dianggap sebagai mata-mata warga. Padahal, TikTok sendiri merupakan salah satu aplikasi terpoler saat ini.
Aplikasi buatan perusahaan China yang bernama ByteDance ini digunakan oleh 1 miliar pengguna aktif setiap bulannya di 154 negara.