Artificial intelligence atau AI, yang merupakan kecerdasan buatan, dianggap dapat meringankan kerja karyawan sebagai upaya mencapai efisiensi dan produktivitas, disebut siap melakukan revolusi pekerjaan dan meringankan beban pekerjaan seorang karyawan.
Dengan kata lain, jika sebuah perusahaan menggunakan Artificial intelligence atau AI, akan mendapatkan pada pertumbuhan dan penciptaan sebuah nilai yang tidak didapatkan seorang karyawan.
AI Siap Lakukan Revolusi
Masih soal Artificial intelligence atau AI yang siap lakukan revolusi, Chairman dan CEO di Microsoft Satya Nadella, dengan generasi terbaru Artificial intelligence atau AI, dapat melepaskan segala kebosanan seorang karyawan.
Terlebih, untuk para pemilik bisnis, menggunakan Artificial intelligence atau AI, disebut lebih menguntungkan dan sedikit mengurangi beban keuangan perusahaan.
Artificial intelligence Gantikan Posisi Manusia
Tentu hal ini adalah sebuah ketakutan dari segi manusia, yang dapat saja digantikan posisinya oleh Artificial intelligence atau AI dalam sejumlah pekerjaan.
Meski begitu, OpenAI mengaku tetap rugi dua kali lipat, padahal ChatGPT kian populer dangan jumlah pengguna sebanyak 100 juta orang perbulan.
Kerugian yang dialami oleh OpenAI ini, karena besarnya pengembangan ChatGPT agar dapat memberikan jawaban yang sangat akurat dari sebuah pertanyaan paraa pengguna.
Menurut Bill Gates, ChatGPT diprediksi dapat menjadi guru, karena dapat selesaikan masalah umat manusia. Meski tak semua masalah dapat terselesaikan oleh ChatGPT.
ChatGPT sendiri merupakan kecerdasan buatan, yang dianggap dapat menyelesaikan dan membantu segala permasalahan pada manusia.
Pendiri Microsoft Bill Gates meramalkan kecerdasan buatan ChatGPT bisa berperan menjadi guru dalam 18 bulan (1,5 tahun) mendatang terhitung dari sekarang. Dalam tahap awal, ChatGPT yang merupakan bagian dari artificial intelligence (AI), bakal membantu para guru dalam meningkatkan pembelajaran dalam membaca dan menulis.
Gates percaya, artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT dapat memberikan solusi yang terjangkau bagi orang tua yang tidak mampu membayar tutor manusia. Gates juga yakin bahwa chatbot bertenaga AI itu akan menjadi guru virtual yang baik layaknya guru atau tutor manusia.
Namun, perusahaan teknologi International Business Machines (IBM), berencana bakal gantikan 7.800 posisi dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, usai PHK massal.
Sebab, saat ini banyak perusahaan teknologi yang berencana memanfaatkan AI untuk menggantikan tenaga kerja manusia dalam beberapa posisi dalam dunia pekerjaan.
Dalam hal ini, CEO IBM, Arvind Krishna mengatakan bahwa perusahaan teknologi tersebut tengah menyetop proses perekrutan karyawan yang bakal mengisi sebanyak 7.800 posisi.
Sebab, 7.800 posisi itu nantinya akan digantikan dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dalam beberapa tahun ke depan, tepatnya dalam lima tahun kedepan.