INVERSI.ID – Elon Musk kembali menggebrak dunia teknologi dengan rencana ambisiusnya untuk meluncurkan lima misi SpaceX ke Bulan pada tahun 2026. Misi ini menggunakan pesawat ruang angkasa Starship yang dikembangkan khusus untuk membawa kargo dan manusia ke luar angkasa.
Meskipun masih menghadapi berbagai tantangan teknis, Elon Musk optimis dapat mewujudkan misinya membawa umat manusia lebih dekat dengan era eksplorasi luar angkasa yang lebih masif.
Selain fokus pada Bulan, SpaceX juga berencana meluncurkan misi nirawak ke Mars pada 2026. Momen tersebut dipilih karena adanya kesejajaran antara Mars dan Bumi, sehingga memudahkan peluncuran. Namun, jika SpaceX melewatkan kesempatan ini, mereka harus menunggu hingga akhir 2028 atau awal 2029.
Baca Juga: Elon Musk Kembali Berinovasi: Blindsight, Harapan Baru bagi Tunanetra
Misi ini merupakan langkah penting dalam rencana jangka panjang Elon Musk untuk mengkolonisasi Mars. Jika semua berjalan lancar, SpaceX juga berencana untuk mengirimkan misi berawak pada periode 2028-2029.
Meski rencana ini terdengar sangat menjanjikan, Elon Musk dan timnya masih menghadapi beberapa tantangan besar. Salah satunya adalah memastikan bahwa Starship dapat mendarat dengan aman di Bulan dan Mars. Pada uji coba terakhir di bulan Juni 2023, Starship berhasil mendarat di Samudra Hindia, namun pendaratan di daratan masih menjadi tantangan.
Selain itu, regulasi dari Badan Penerbangan Federal (FAA) dan masalah lingkungan juga menjadi hambatan. Elon Musk bahkan menyatakan frustrasinya terhadap peraturan yang dianggap memperlambat kemajuan SpaceX.
