Kendala Bagi Para Atlet Esports MLBB Difabel
Meski diadakan sebagai nomor eksibisi, antusiasme para atlet difabel terhadap MLBB di Peparnas XVII cukup tinggi. Namun, banyak dari mereka yang menghadapi kendala finansial untuk bisa hadir. Robertus menegaskan bahwa karena statusnya sebagai nomor eksibisi, nomor ini tidak mendapatkan dukungan transportasi dari pihak penyelenggara. “Teman-teman atlet ini, banyak yang justru menghubungi NPC Indonesia setelah melihat postingan yang disebarkan oleh Garudaku dan Peparnas,” tambah Robertus.
National Paralympic Committee (NPC) Indonesia pun menerima berbagai permintaan dari para atlet difabel untuk mendapatkan bantuan transportasi agar bisa menghadiri Peparnas XVII di Solo. Setelah beberapa kali komunikasi antara PB Peparnas dan PB ESI, akhirnya dukungan transportasi dapat diberikan kepada beberapa atlet. Idris Alfahri, salah satu atlet yang berhasil berangkat ke Solo, merasa bersyukur atas bantuan dari pihak-pihak terkait. “Alhamdulillah, NPC Indonesia dan Peparnas membantu kami, menunjukkan bahwa inklusivitas juga bisa diwujudkan di Indonesia. Semoga esports Indonesia semakin maju,” kata Idris.
Menuju Peparnas XVIII NTB-NTT dengan Nomor Medali
Dengan suksesnya eksibisi MLBB di Peparnas XVII, ada harapan besar bahwa cabang ini akan dipertandingkan sebagai nomor medali pada Peparnas XVIII di NTB-NTT pada 2028. Robertus menyatakan bahwa persiapan untuk menjadikan MLBB sebagai nomor medali tengah berjalan seiring dengan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON), karena keduanya memiliki keterkaitan dalam pelaksanaan cabang esports.
Target utama di Peparnas XVIII adalah memperlombakan MLBB sebagai nomor resmi dengan medali yang diperebutkan. Robertus menjelaskan bahwa keputusan ini dipertimbangkan berdasarkan pengalaman dari Peparnas XVII, di mana beberapa nomor esports yang sifatnya perorangan sudah memperebutkan medali. “Maka dari itu, NPC Indonesia juga mendorong diadakannya Porprov dan Porda untuk Selekprov serta Selekda esports di masing-masing daerah,” ungkapnya.
Prospek Cerah bagi Esports MLBB Paralimpik Indonesia
Robertus menegaskan bahwa Peparnas MLBB memiliki masa depan yang cerah, terutama setelah munculnya atlet-atlet berbakat seperti Idris Alfahri, Ilham, dan Mega Husta Nuraini, yang menjadi satu-satunya pemain wanita di Peparnas XVII. Kehadiran atlet-atlet difabel ini membuka peluang lebih luas bagi penyandang disabilitas di Indonesia untuk berkiprah di dunia esports dan berpotensi menjadi perwakilan provinsinya di ajang nasional.
“Kami melihat bahwa semakin banyak atlet difabel yang memiliki kemampuan untuk terjun ke ranah esports dan bergabung dengan NPC Indonesia. Mereka bisa menjadi wakil daerah dalam Peparnas mendatang, serta menunjukkan inklusivitas dalam olahraga di Indonesia,” tutup Robertus.
Dukungan Dari Berbagai Pihak
Dengan segala persiapan yang terus berjalan dan dukungan dari berbagai pihak, besar harapan bahwa MLBB akan menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi pada Peparnas XVIII mendatang. Inklusivitas dalam olahraga, khususnya di cabang esports, merupakan langkah besar bagi Indonesia untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi para atlet difabel, sehingga mereka dapat menunjukkan kemampuan dan semangat juang mereka di level yang lebih tinggi.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.