Ancaman Online Sepanjang 2023
Pemanfaatan kerentanan di browser, plugin (yang diunduh melalui drive), dan rekayasa sosial tetap menjadi metode utama yang digunakan oleh penjahat dunia maya untuk melakukan penetrasi berbahaya ke dalam sistem.
Kaspersky mencatat bahwa sebagian besar upaya siber yang menargetkan pengguna online di Indonesia terjadi pada tahun 2021. Ini mungkin terkait dengan adopsi sistem kerja jarak jauh yang luas oleh perusahaan dalam negeri, yang menimbulkan banyak tantangan keamanan.
Namun demikian, Kaspersky juga mencatat bahwa jumlah deteksi pada tahun lalu merupakan yang terendah sejak awal pandemi pada tahun 2020.
Meskipun terjadi penurunan, Indonesia tetap mengalami sejumlah insiden siber yang signifikan yang menyasar individu maupun organisasi sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong katakan, ada penurunan deteksi ancaman online di Indonesia dan tak boleh dianggap sebagai alasan untuk merasa aman.
Dia menambahkan bahwa prediksi peneliti Kaspersky untuk tahun ini menunjukkan bahwa penjahat dunia maya akan memperkenalkan eksploitasi baru pada perangkat seluler, perangkat yang dapat dikenakan, dan perangkat pintar.
Yeo Siang Tiong menyatakan bahwa keamanan siber di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Mencapai keseimbangan yang tepat, memastikan penggunaan yang bertanggung jawab tanpa membagikan data sensitif secara berlebihan, adalah hal terpenting dalam mengamankan batas digital kita,” tambahnya.