Di era digital ini, data pribadi menjadi komoditas yang sangat berharga. Tak heran, kebocoran data pribadi semakin marak terjadi, menimbulkan kerugian besar bagi seseorang maupun pihak terkait.
Kebocoran data pribadi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti kerugian finansial hingga ganguan psikologis.
Berikut 5 penyebab utama kebocoran data pribadi yang perlu diwaspadai:
Baca Juga: Dorong Elon Musk Buka Kantor Starlink di RI, Menkominfo: Kita Punya UU Perlindungan Data
Penyebab Kebocoran Data Pribadi
- Serangan Siber: Peretas jahat menggunakan berbagai teknik seperti malware, ransomware, dan phishing untuk mencuri data dari sistem komputer atau perangkat elektronik. Serangan ini bisa menyasar individu maupun organisasi.
- Kesalahan Manusia (Human Error): Kebocoran data dapat terjadi akibat kelalaian individu, seperti kehilangan perangkat yang berisi data pribadi, salah memasukkan data pada platform online, atau menggunakan password yang mudah ditebak.
- Kelemahan Sistem Keamanan: Sistem keamanan yang lemah, seperti penggunaan password yang mudah ditebak, enkripsi yang tidak memadai, atau kontrol akses yang tidak berlapis, membuat data rentan terhadap akses yang tidak sah.
- Ketidakpatuhan terhadap Regulasi: Kurangnya kepatuhan terhadap regulasi terkait perlindungan data pribadi, baik oleh individu maupun organisasi, dapat meningkatkan risiko kebocoran data.
- Inside Job: Kebocoran data juga bisa terjadi akibat tindakan orang dalam, seperti karyawan yang tidak puas atau ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan menjual data perusahaan.