INVERSI.ID- Analis dan Akademisi dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Edoardo Irfan menjelaskan bahwa penetrasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam konteks pendidikan sama halnya dengan produk-produk digital lainnya. Yaitu hadir untuk memudahkan sebuah pekerjaan, namun AI juga memiliki tantangan untuk lebih berkembang bagi pendidikan dan bagi pengetahuan.
Di Indonesia, lanjut Edoardo, AI menjadi sebuah perangkat penting baik sebagai siswa maupun pendidik. Di sisi lain posisi AI masih dipandang dengan kagum dalam diskusi-diskusi yang ada, namun keberadaan regulasi dan etika masih sangat minim.
Baca juga: Artificial intelligence Ciptakan Sistem Pendidikan Lebih Inklusif
“AI ini baru pada tahap “hadir” ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Penggunaan dan pemanfaatan serta tantangan yang hadir masih harus banyak didiskusikan,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/8).
Kehadiran AI menjadi sebuah persoalan penting bagi dunia pendidikan. Peranan diskusi banyak pihak menjadi penting untuk mengoptimalkan penggunaan dan pemanfaatan AI, sekaligus menemukan langkah antisipatif dan adaptif.
Pakar Pendidikan sekaligus pendiri dari SIS dan Inspirasi School, Jaspal Sidhu mengungkapkan hal yang senada. Menurutnya, kemungkinan AI dalam pendidikan tidak hanya melibatkan teknologi.
“Perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, pendidik, perusahaan teknologi, dan masyarakat sipil untuk memastikan integrasi AI dilakukan secara etis dan inklusif,” jelasnya.