LockBit Sebarkan 1,5 TB Data Penting BSI, Pakar: Bayar Tembusan Tak Selamanya Selesaikan Masalah

By DP
3 Min Read
LockBit yang merupakan kelompok ransomware, akhirnya menyebarkan 1,5 TB data nasabah dan karyawan Bank Syariah Indonesia karena tak membayar sejumlah tembusan yang diminta di internet. Padahal, menurut pakar tidak selamanya membayar tembusan selesaikan masalah. (Foto: Pixabay)

LockBit yang merupakan kelompok ransomware, akhirnya menyebarkan 1,5 TB data nasabah dan karyawan Bank Syariah Indonesia karena tak membayar sejumlah tembusan yang diminta di internet. Padahal, menurut pakar tidak selamanya membayar tembusan selesaikan masalah.

Kelompok ransomware LockBit sendiri, telah memberikan tenggat waktu kepada BSI sampai tanggal 15 Mei 2023 pukul 21:09:46 UTC atau 16 Mei 2023 pukul 4:09 WIB.

Rekomendasi dari Kelompok Ransomware LockBit

Meski telah menyebarkan 1,5 TB data nasabah dan karyawan BSI, kelompok ransomware LockBit, menurut akun Twitter @darktracer_int, juga tidak ingin memberikan cara bagaimana mereka masuk dan menyusup dalam sistem keamanan BSI.

- Advertisement -

Bayar Tembusan Tidak Selamanya Selesaikan Masalah

Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan, pembobolan sistem keamanan data BSI oleh kelompok ransomware LockBit, dan meminta sejumlah tembusan untuk dibayarkan, tidak selamanya dapat selesaikan sebuah masalah.

Sebab, dengan membayar tembusan, tidak menjamin kelompok ransomware LockBit bakal membuka data berupa file-file yang telah dicuri oleh kelompok hacker tersebut.

LockBit geng ransomware yang kerap melakukan serangan siber. Beberapa nama seperti Ryuk, NetWalker, Maze, Conti, dan Hive, juga punya kemampuan menyerang sistem yang kuat.

Atas kejadian itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan permintaan maafnya atas gangguan yang terjadi di sistem BSI. Bahkan ia juga memastikan keamanan dana dan data milik nasabah tetap aman.

BSI juga terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman serta proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.

“Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” kata Hery.

Hery juga mengungkapkan terkait dengan dugaan adanya serangan cyber yang menjadi penyebab layanan ATM dan BSI mobile bermasalah, BSI akan melakukan penelusuran.

Kemudian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada pihak PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat sistem keamanan pada teknologi informasi perusahaan.

Erick Thohir menyampaikan agar BSI dapat memperbaiki kualitas keamanan IT agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, yaitu gangguan pada aplikasi atau mobile banking dan jaringan BSI.

Leave a comment