Presiden Jokowi memang mempunyai kharisma yang sangat bagus dan segala kebijakannya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat. Namun, bagaimana jadinya tampang Jokowi saat anak-anak versi Artificial Intelligence (AI).
Dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), memungkinkan seseorang untuk membuat sejumlah karakter dirinya. Mulai dari tampak yang keren hingga tampang anak-anak. Salah satunya tampang Jokowi yang sangat lucu.
Lucunya Tampang Jokowi
Mengenakan dasi berwarna merah, Jokowi versi Artificial Intelligence terlihat sangat lucu dan menggemaskan.
Terlebih, dengan wajah yang sama serta memiliki gaya rambut yang sama dengan Presiden Jokowi masa kini.
Dengan tatapan khasnya, tampang Jokowi anak-anak versi Artificial Intelligence, membuat karakter tersebut terlihat hidup dan sangat mirip dengan ayah kandung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka semasa anak-anak.
Viral di Media Sosial
Tampang Jokowi saat anak-anak versi Artificial Intelligence, viral di media sosial dan dibuat oleh digital content creator Yofangga Rayson atau Yofangga, dan diunggahnya di akun Instagram @yofangga.
Yofangga Rayson, juga sekaligus merupakan pengasuh website the lost traveler.
Foto-foto presiden RI versi anak-anak yang dibuat menggunakan teknologi AI itu pun mendapatkan banyak tanda suka dan juga komentar di Instagram.
Selain Presiden Jokowi, Yofangga Rayson juga membuat presiden-presiden mulai dari Soekarno hingga Megawati anak-anak versi Artificial Intelligence.
Bahkan, tampang Presiden SBY saat anak-anak versi Artificial Intelligence, mirip dengan sang cucu.
Membicarakan soal Artificial Intelligence (AI), oleh Microsoft dapat tingkatkan produktivitas manusia, hingga membuat Indonesia lebih maju di 2045.
Meski, CEO Elon Musk menentang untuk pengembangan AI yang disebutnya dapat mempengaruhi peradapan manusia masa datang.
Indonesia sendiri, kata Microsoft tertarik untuk manfaatkan AI dalam perjalanannya menuju masa depan.
Karena dapat meningkatkan produktivitas dan berpeluang tingkatkan efisiensi dan mempercepat pertumbuhan.
Meski dapat dibilang canggih, artificial intelligence (AI) tidak lebih tinggi dari manusia, meski dapat membantu pekerjaan manusia dalam sejumlah bidang pekerjaan.
Tentu saja, dalam pengembangan AI perlu adanya sebuah tanggung jawab yang harus diemban, agar tetap berada pada hasil yang diinginkan.