AI Avatars merupakan fitur TikTok yang timbulkan kontroversi karena menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence/AI seperti halnya sebuah program AI Midjourney atau Lensa.
Fitur milik TikTok satu ini, memungkinkan pengguna mengunggah tiga hingga 10 foto diri dan memilih dari lima gaya seni.
Selain itu, AI Avatars juga dapat menghasilkan hingga 30 avatar terpisah dalam beberapa menit.
Foto-foto tersebut, dapat digunakan oleh para pengguna TikTok untuk dijadikan foto profil dan stories.
Hanya Sekali
Pengguna AI Avatars yang merupakan fitur milik Tiktok, hanya dapat menggunakan fitur itu sekali dalam sehari.
Ini dilakukan oleh TikTok agar tidak membebani server.
Timbulkan Kontroversi
Meskipun menarik untuk diguanakan dan merupakan sesuatu yang baru pada TikTok, AI Avatars ternyata timbulkan kontroversi, meski tampak aman dan tidak berbahaya.
Mengambil Tanpa Izin
Menurut sejumlah seniman, AI Avatars fitur milik TikTok ini, telah mengambil karya mereka tanpa izin. Meski hanya meminjam dan mengambil sampel dari sejumlah karya seniman tersebut.
Sayangnya, fitur milik TikTok ini secara publik belum dapat diakses oleh seluruh pengguna TikTok.
Rusak Kesehatan Anak
Sekedar informasi, TikTok dianggap merusak kesehatan anak, hingga diblokir di Amerika Serikat.
Selain itu, di AS TikTok juga telah dianggap sebagai mata-mata warga. Padahal, TikTok sendiri merupakan salah satu aplikasi terpoler saat ini.
Aplikasi buatan perusahaan China yang bernama ByteDance ini digunakan oleh 1 miliar pengguna aktif setiap bulannya di 154 negara.
Awal mula AS blokir TikTok ini bermula saat keamanan Donald Trump saat masih menjabat sebagai Prseiden.
Saat itu, TikTok dianggap dipakai oleh pemerintah China untuk mengambil akses perangkat warga di Amerika Serikat.
Bahkan, CEO TikTok Shou Zi Chew menghadiri sidang kongres dengan House Energy and Commerce Commitee untuk memberikan jawaban terkait kecurigaan tersebut.
Ketakutan pihak AS adalah, TikTok bakal digunakan oleh Partai Komunis China untuk mengumpulkan data dan informasi dari jutaan warga AS.
Selain itu, TikTok juga dianggap juga sangat berbahaya bagi kesehatan mental anak.