Malware Android FjordPhantom
Sebelumnya, ada juga malware Android terbaru yang dikenal sebagai FjordPhantom, yang menargetkan pengguna di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Malware ini menyebar melalui layanan perpesanan dan menggunakan teknik rekayasa sosial untuk menipu nasabah perbankan.
Rantai serangan ini memanfaatkan email, SMS, dan aplikasi perpesanan untuk mengundang penerima agar mengunduh aplikasi perbankan palsu.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Setelah itu, korban diarahkan ke serangkaian langkah yang dibimbing melalui panggilan palsu, sebuah teknik yang dikenal sebagai serangan berorientasi telepon (TOAD).
Ciri khas dari malware FjordPhantom adalah kemampuannya menjalankan kode berbahaya tanpa terdeteksi, memungkinkannya untuk menghindari sistem perlindungan Android.
Meskipun demikian, Google menyatakan bahwa pengguna dilindungi oleh Google Play Protect, yang secara otomatis melindungi pengguna dari aplikasi berbahaya, baik dari Play Store maupun dari sumber lain.
Teknik serangan yang digunakan oleh FjordPhantom melibatkan virtualisasi tanpa memerlukan akses root, memungkinkan malware untuk mengakses informasi sensitif pada layar perangkat pengguna.
Dengan kecerdikan metodenya, FjordPhantom dapat menyusupkan aplikasi perbankan sah ke dalam wadah virtual, mengambil data sensitif, dan mengubah perilaku aplikasi tersebut untuk menghindari deteksi.
Ancaman ini menunjukkan bahwa pengguna perangkat Android di wilayah Asia Tenggara perlu mengambil langkah-langkah keamanan ekstra untuk melindungi informasi pribadi mereka.