Co-founder Microsoft Bill Gates sebut artificial intelligence (AI), bakal jadi asisten peneliti untuk menulis esai meski masih banyak kerentanan.
Artificial intelligence (AI) juga, bakal bisa mengajari anak-anak dalam membaca dan menulis, serta dapat menggantikan sosok guru di sekolah dalam mengajar.
Prediksi Co-founder Microsoft Bill Gates soal artificial intelligence (AI), akan terjadi dalam 18 bulan kedepan.
Kalahkan Sosok Guru
Co-founder Microsoft Bill Gates dalam ASU+GSV Summit, juga mengatakan artificial intelligence (AI) akan dapat kalahkan sosok guru dan tutor terbaik manusia yang ada.
Sebab, AI tersebut dapat menulis dan membaca yang luar biasa, yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi masa lalu.
Semakin Cerdas
Masih dalam ASU+GSV Summit, Co-founder Microsoft Bill Gates juga katakan, artificial intelligence (AI) semakin ke sini semakin cerdas, dan bakal melebihi kederdasan manusia.
Terlebih, Chatbot AI seperti ChatGPT yang dianggap semakin cerdas, dengan kemampuan meringkas teks dan mengeluarkan respon dari berbagai teks, meski rentan membuat kesalahan faktual.
Bill Gates yakin teknologi chatbot AI akan meningkat pesat dalam dua tahun ini. Dengan begitu, ChatGPT akan membuka jalan baru bagi siswa untuk belajar melalui alat kecerdasan buatan.
Microsoft sendiri telah menggelontorkan miliaran dolar pada ChatGPT dan bermitra dengan OpenAI untuk menambahkan fitur ini ke mesin pencariannya, yakni Bing.
Sekedar informasi, ChatGPT sendiri merupakan kecerdasan buatan, yang dianggap dapat menyelesaikan dan membantu segala permasalahan pada manusia.
Seperti contoh di Jepang. Akibat minimnya tenaga kerja, sebuah kota di Jepang mempekerjakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), untuk membantu pekerjaan pada bagian administratif.
Kota di Jepang yang mempekerjakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), untuk membantu pekerjaan administratif, adalah Kota Yokosuka di Prefektur Kanagawa.
Selain itu, minimnya tenaga kerja juga diakibatkan dari semakin menurunnya tingkat populasi di Jepang dan turunya angka kelahiran di negara itu. Sementara, kebutuhan soal administratif selalu ada saat populasi penduduk semakin menurun.