OpenAI Ngaku Tetap Rugi Dua Kali Lipat, Padahal ChatGPT Kian Populer

By DP
3 Min Read
OpenAI mengaku tetap rugi dua kali lipat, padahal ChatGPT kian populer dangan jumlah pengguna sebanyak 100 juta orang perbulan. (Foto: Pixabay)

OpenAI mengaku tetap rugi dua kali lipat, padahal ChatGPT kian populer dangan jumlah pengguna sebanyak 100 juta orang perbulan.

Kerugian yang dialami oleh OpenAI ini, karena besarnya pengembangan ChatGPT agar dapat memberikan jawaban yang sangat akurat dari sebuah pertanyaan paraa pengguna.

OpenAI Dapat Dana Microsoft

Meski OpenAI sempat menerima suntikan dana miliaran dollar AS dari Microsoft, namun tampaknya dana yang digelontorkan masih belum cukup untuk menjalankan misi OpenAI, yakni meluncurkan sejumlah produk AI kepada publik.

- Advertisement -

Menurut Bill Gates, ChatGPT diprediksi dapat menjadi guru, karena dapat selesaikan masalah umat manusia. Meski tak semua masalah dapat terselesaikan oleh ChatGPT.

ChatGPT sendiri merupakan kecerdasan buatan, yang dianggap dapat menyelesaikan dan membantu segala permasalahan pada manusia.

Pendiri Microsoft Bill Gates meramalkan kecerdasan buatan ChatGPT bisa berperan menjadi guru dalam 18 bulan (1,5 tahun) mendatang terhitung dari sekarang. Dalam tahap awal, ChatGPT yang merupakan bagian dari artificial intelligence (AI), bakal membantu para guru dalam meningkatkan pembelajaran dalam membaca dan menulis.

Gates percaya, artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT dapat memberikan solusi yang terjangkau bagi orang tua yang tidak mampu membayar tutor manusia. Gates juga yakin bahwa chatbot bertenaga AI itu akan menjadi guru virtual yang baik layaknya guru atau tutor manusia.

Berpotensi Gantintikan Sejumlah Profesi

ChatGPT berpotensi gantikan sejumlah profesi. Salah satunya adalah profesi dokter di masa depan, usai dianggap kecerdasan buatan tersebut berikan tanggapan yang berempati pada pasien yang sakit.

Hasil itu, berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan oleh JAMA Internal Medicine, yang menyebut bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

ChatGPT berpotensi di dunia kesehatan, menurut hasil hasil JAMA Internal Medicine, sebab banyak yang menyukai tanggapan dari kecerdasan buatan tersebut ketimbang dokter di dunia nyata.

Karena, ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI, dianggap berikan respon yang berkualitas dan berempati tiap kali menanggapi pertanyaan dari seorang pasien, soal sebuah penyakit.

Namun, ChatGPT tegaskan tak jadikan data dan pertanyaan pengguna untuk iklan. Meski, ada isu privasi yang menimpanya. Sebab, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), menjunjung tinggi privasi para pengguna.

Padahal, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang salah satunya adalah ChatGPT tengah populer dan digunakan oleh banyak orang di dunia, untuk membantu meringankan pekerjaan manusia.

Leave a comment