Pager: Dari Alat Komunikasi Masa Lalu yang Hilang, Kini Kembali Jadi Sorotan

By DP
3 Min Read
Pager pertama kali diperkenalkan pada tahun 1949 dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk berkomunikasi dengan karyawannya. Pada tahun 1980-an, pager mulai populer di kalangan masyarakat umum. (Foto: Pixabay)

INVERSI.ID – Siapa yang masih ingat pager? Alat komunikasi yang sempat populer di era 90-an ini kini hanya menjadi kenangan. Pager, yang lebih dikenal dengan sebutan “beeper” atau “ponsel buntung” atau penyeranta, pernah menjadi alat komunikasi utama sebelum hadirnya handphone dan smartphone.

Pager pertama kali diperkenalkan pada tahun 1949 dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk berkomunikasi dengan karyawannya. Pada tahun 1980-an, pager mulai populer di kalangan masyarakat umum.

Cara kerja pager cukup sederhana. Pengirim pesan mengirimkan pesan teks ke nomor pager penerima. Pesan tersebut kemudian ditransmisikan melalui jaringan radio dan ditampilkan pada layar pager.

- Advertisement -

Baca Juga: Kutukan Keras PBB Atas Ledakan Pager di Lebanon yang Mematikan

Pager mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1990-an. Saat itu, pager menjadi alat komunikasi yang praktis dan terjangkau. Namun, seiring dengan munculnya handphone yang menawarkan fitur lebih lengkap, pager mulai ditinggalkan.

Sejarah Pager

Sejarah pager dimulai jauh sebelum era smartphone dan handphone, bahkan sebelum telepon genggam pertama kali muncul.

Pada tahun 1949, pager pertama diciptakan oleh Martin Cooper, seorang insinyur di AT&T Bell Labs. Pager ini menggunakan sistem radio untuk mengirimkan pesan teks sederhana.

Lalu, pada 1950-an, pager mulai digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk berkomunikasi dengan karyawannya, terutama di bidang medis dan keamanan.

Jauh melangkah ke tahun 1980-an, pager menjadi sangat populer di seluruh dunia.
Pager dengan fitur tambahan seperti alarm, jam, dan kalkulator mulai diperkenalkan. Pager dengan layar LCD mulai muncul, yang memungkinkan tampilan pesan yang lebih jelas.

Leave a comment