Pemerintah Italia, memerintahkan untuk memblokir ChatGPT karena terkait perlindungan data dan dikhawatirkan telah melanggar sejumlah aturan data Perlindungan Data di Uni Eropa.
Garante, sebuah regulator mengatakan, tidak ada dasar hukum terkait pengumpulan data massal OpenAI dalam melatih model ChatGPT.
Kemudian, masih kata Garente, juga ungkapkan rasa khawatir soal kelemahan yang akibatkan kebocoran data.
Tidak ada pemeriksaan usia
ChatGPT yang ditunjukan untuk pengguna diatas 13 tahun itu, tidak ada pemeriksaan usia. Hingga otoritas perlindungan data pribadi Italia menyebut OpenAI tidak punya upaya yang cukup untuk mengatasi hal ini.
Dengan dasar itu, OpenAI diberi waktu selama 20 hari untuk memberikan jawaban soal mengapa kejadian itu terjadi pada ChatGPT.
Jika tidak dapat menjawab, sebagai perusahaan, OpenAI akan menghadapi denda sebanyak €20 juta atau sekitar Rp 325 miliar.
Mengumpulkan data
Dalam ketentuannya, OpenAI melarang ChatGPT untuk mengumpulkan data pribadi penggunanya, yakni anak-anak di bawah 13 tahun.
Sayangnya, dalam kebijakan tersebut juga mengatakan perusahaan secara tidak sadar mengumpulkan data pribadi para penggunanya dari kalangan anak dibawah umur 13 tahun.
Pengembangan AI disetop sementara
Terkait perlindungan data menyebabkan para petinggi teknologi di OpenAI untuk menghentikan sementara pengembangan AI. Menyusul adanya pemerintah Italia memerintahkan untuk memblokir ChatGPT.
ChatGPT diminta untuk disetop rilisnya sampai dengan OpenAI mematuhi segala pedoman agensi soal transparansi hingga keadilan dan kejelasan.
Dihentikan 6 bulan
Imbasnya, ChatGPT diminta untuk dihentikan selama 6 bulan untuk merancang dan mengembangkan ChatGPT lebih sempurna lagi.
Bug bocorkan data sensitif
Dalam ChatGPT, rupanya ada sebuah bug yang dapat membocorkan data sensitif penggunanya, hingga dapat menampilkan riwayat obrolan dari penggua lain.
Hasil penyelidikan selama 10 jam, OpenAI mengungkapkan masalah keamanan yang lebih dalam pada bug riwayat obrolan mungkin juga berpotensi mengungkap data pribadi.
Oleh OpenAI, bug ini disebut petaka bagi ChatGPT dan tengah melakukan serangkaian pencegahan agar tidak terjadi kebocoran data dan perlindungan data.