TikTok dituduh sebagai aplikasi yang menggunakan bot dan curi konten, usai dituding sebagai alat propaganda China oleh Amerika Serikat. Tuduhan bahwa TikTok adalah aplikasi yang menggunakan bot dan curi konten, dikatakan oleh mantan eksekutif ByteDance, Yintao Yu.
Padahal Yintao Yu, telah dipecat oleh ByteDance karena menolak untuk mencuri konten dari aplikasi lainnya. Termasuk TikTok.
TikTok Aplikasi Bot
Oleh Yintao Yu, TikTok dituduh aplikasi bot karena telah mencuri konten yang berada di Instagram dan Snapchat. Pernyataan Yintao Yu, tentu telah membuat resah TikTok dan dapat berdampak buruk bagi nama baik perusahaan.
Padahal, jauh sebelum itu anggota parlemen Amerika Serikat menyebut TikTok dapat mengancam keamanan nasional hingga tidak dapat dipercaya dalam melindungi data pengguna.
Ketakutan pihak AS adalah, TikTok bakal digunakan oleh Partai Komunis China untuk mengumpulkan data dan informasi dari jutaan warga AS.
Bahkan, CEO TikTok Shou Zi Chew menghadiri sidang kongres dengan House Energy and Commerce Commitee untuk memberikan jawaban terkait kecurigaan tersebut.
CEO TikTok itu diberikan beberapa pertanyaan terkait aplikasi dari China ini selama lima jam.
Para anggota parlemen AS itu bertanya pada Chew, sapaan CEO TikTok soal berbagai ancaman yang berpotensi ditimbulkan oleh aplikasi ini pada keamanan Amerika Serikat.
Sejak tahun 2016, saat TikTok pertama kali diluncurkan, pihak AS telah menaruh curiga aplikasi ini bakal dikendalikan oleh pemerintah China. Selain itu, TikTok juga dianggap juga sangat berbahaya bagi kesehatan mental anak.
Dampak Buruk TikTok
Oleh Elon Musk, TikTok juga disebut mempunyai dampak buruk. Khususnya bagi anak-anak.
Dampak buruk TikTok itu, dipenuhi oleh konten yang tidak bersahabat dengan anak-anak. Sebab, terdapat banyak sekali konten soal gangguan makan hingga kecenderungan untuk bunuh diri.
Dalam TikTok juga ada AI Avatars merupakan fitur TikTok yang timbulkan kontroversi karena menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence/AI.
Fitur milik TikTok satu ini, memungkinkan pengguna mengunggah tiga hingga 10 foto diri dan memilih dari lima gaya seni.
Selain itu, AI Avatars juga dapat menghasilkan hingga 30 avatar terpisah dalam beberapa menit. Foto-foto tersebut, dapat digunakan oleh para pengguna TikTok untuk dijadikan foto profil dan stories.